Tanggul Sungai Cikapundung Kolot Jebol Akibat Hujan Deras, Pemkab Bandung Segera Perbaiki
Pemkab Bandung berkolaborasi dengan BBWS Citarum untuk memperbaiki tanggul Sungai Cikapundung Kolot yang jebol akibat hujan deras dan kapasitas sungai yang tak mampu menampung debit air tinggi di Dayeuhkolot.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 3 Maret 2024 mengakibatkan jebolnya tanggul Sungai Cikapundung Kolot di Kecamatan Dayeuhkolot. Peristiwa ini menyebabkan banjir di beberapa wilayah, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung langsung bergerak cepat untuk melakukan perbaikan. Perbaikan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, untuk memastikan penanganan yang komprehensif.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyatakan bahwa perbaikan tanggul akan segera dilakukan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah dalam mengatasi masalah ini, termasuk kerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung untuk mengurangi volume sampah yang menyumbat sungai. "Tentu saja Pak Gubernur bisa menjadikan koordinator antar-daerah yang harus dikomunikasikan. Kami sudah berbicara dengan Pak Wali Kota Bandung yang tentunya akan dibahas secara detail, tetapi tidak hanya sebatas wacana. Saya tidak mau hanya wacana," ujar Bupati Dadang.
Banjir yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, tetapi juga kapasitas Sungai Cikapundung Kolot yang terbatas. Kepala BBWS Citarum, Mochammad Dian Alma’ruf, menjelaskan bahwa debit air saat banjir mencapai 414 kubik, sementara kapasitas sungai hanya 267 kubik. Situasi ini diperparah oleh backwater atau aliran balik dari Sungai Cikapundung di Kota Bandung yang meningkatkan tekanan air dan menyebabkan tanggul roboh.
Perbaikan Tanggul dan Solusi Jangka Panjang
Pemkab Bandung dan BBWS Citarum tengah berupaya memperbaiki tanggul yang jebol. BBWS Citarum saat ini fokus pada perbaikan darurat dengan memasang geobag untuk memperkuat tanggul sementara. "Ini rencana kami akan mulai diusulkan lagi. Mudah-mudahan tahun depan tidak seperti tahun ini. Jadi kembali ke postur anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) lebih longgar. Kalau tahun ini terjadi efisiensi anggaran, sehingga berdampak pada pengefisienan kegiatan infrastruktur," ungkap Kepala BBWS Citarum.
Pembangunan tanggul Sungai Cikapundung Kolot awalnya direncanakan sepanjang dua kilometer, namun keterbatasan anggaran pada tahun 2020 menyebabkan proyek tersebut belum selesai. Perbaikan yang dilakukan saat ini diharapkan dapat mengatasi masalah banjir sementara waktu, sambil menunggu penyelesaian pembangunan tanggul secara permanen.
Bupati Dadang juga menyoroti pentingnya kerjasama antar daerah dalam pengelolaan sampah. Ia menekankan bahwa sampah dari Kota Bandung juga berkontribusi terhadap penyumbatan sungai dan memperparah dampak banjir. Oleh karena itu, solusi jangka panjang membutuhkan kolaborasi yang erat antara Pemkab Bandung dan Pemkot Bandung.
Kerja Sama Antar Daerah untuk Penanggulangan Banjir
Masalah banjir di Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang, memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Kerja sama antar daerah, terutama antara Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, sangat krusial dalam mengatasi masalah ini. Koordinasi yang baik dalam pengelolaan sampah, tata ruang, dan infrastruktur sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Selain itu, peningkatan kapasitas Sungai Cikapundung Kolot juga menjadi prioritas. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang dan pendanaan yang memadai dari pemerintah pusat dan daerah. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan melindungi masyarakat dari dampak bencana alam.
Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan juga perlu dipertimbangkan. Hal ini termasuk pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang terpadu, untuk memastikan kelestarian lingkungan dan mengurangi risiko bencana alam.
Perbaikan tanggul Sungai Cikapundung Kolot merupakan langkah awal dalam upaya penanggulangan banjir di Kabupaten Bandung. Namun, dibutuhkan solusi jangka panjang dan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak dan kerjasama antar daerah untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.