Target 6.110 Kopdes Merah Putih di Sumut, Dorong Perekonomian Desa
Menkop Budi Arie Setiadi menargetkan 6.110 Koperasi Desa Merah Putih di Sumut untuk mendorong perekonomian dan memberantas kemiskinan ekstrem, mendapat dukungan penuh dari Gubernur Sumut.
Medan, 1 Mei 2025 - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) RI, Budi Arie Setiadi, menetapkan target ambisius: pembentukan 6.110 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di Sumatera Utara (Sumut) pada tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari program pemerintah pusat untuk memperkuat ekonomi desa dan memberantas kemiskinan ekstrem. Sosialisasi program ini telah dilaksanakan di Kantor Gubernur Sumut, Rabu lalu, menandai dimulainya upaya besar untuk merevolusi perekonomian di tingkat akar rumput.
Program Kopdes Merah Putih ini tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto pada 27 Maret 2025. Inpres tersebut mengarahkan percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia. Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa program ini memiliki tiga tahapan utama: pembentukan Kopdes Merah Putih hingga Juni 2025, pembangunan dan pengoperasiannya, serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan.
Menkop menekankan pentingnya peran Kopdes Merah Putih sebagai penggerak ekonomi desa. "Secara kelembagaan dan tugasnya, ada 80 ribu unit Kopdes di seluruh Indonesia, dan Sumatera Utara sendiri ditargetkan 6.110," tegas Budi. Ia menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk memutus rantai perputaran uang yang selama ini terkonsentrasi di tangan tengkulak, yang membeli hasil pertanian dari petani dengan harga rendah. "Kami lihat ada sekitar Rp300 triliun perputaran uang di tengkulak," ungkap Budi, "Lewat Koperasi Merah Putih, kita berantas itu. Kita berantas kemiskinan ekstrem dengan cepat lewat koperasi."
Kopdes Merah Putih: Solusi Perekonomian Sumut
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini dan optimis Kopdes Merah Putih akan menjadi pengungkit perekonomian daerah. "Kami siap menjalankan program Koperasi Merah Putih," tegas Bobby. Dengan jumlah desa dan kelurahan di Sumut mencapai 6.110 (5.417 desa dan 693 kelurahan), potensi dampak ekonomi yang dihasilkan sangat signifikan.
Bobby Nasution memproyeksikan dampak positif yang luar biasa. "Kalau satu koperasi mendapatkan Rp5 miliar, berarti ada sekitar Rp30 triliun lebih putaran uang bertambah di Sumut. Itu terjadi di desa, dan ini akan memberikan dampak signifikan perekonomian kita," jelasnya. Proyeksi ini menunjukkan potensi besar Kopdes Merah Putih dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa.
Dukungan juga datang dari Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, yang melihat program ini sebagai langkah tepat mengingat desa sebagai titik awal pembangunan. "Desa menjadi tolok ukur, dan tempat pertama miniatur pembangunan Indonesia. Itu akan luar biasa," kata Gus Irawan. Pernyataan ini semakin menguatkan optimisme terhadap keberhasilan program Kopdes Merah Putih di Sumut.
Tahapan dan Mekanisme Kopdes Merah Putih
Program Kopdes Merah Putih dirancang dalam tiga tahapan. Tahap pertama adalah pembentukan Kopdes Merah Putih yang ditargetkan selesai pada akhir Juni 2025. Tahap kedua berfokus pada pembangunan dan pengoperasian Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia. Terakhir, tahap ketiga meliputi monitoring dan evaluasi kinerja Kopdes Merah Putih secara nasional. Mekanisme pendanaan dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk perbankan, akan dijelaskan lebih lanjut dalam sosialisasi berikutnya.
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan plafon dana untuk pembangunan dan pengoperasian Kopdes Merah Putih. Besaran plafon ini diharapkan mampu memberikan modal yang cukup bagi Kopdes Merah Putih untuk menjalankan operasional dan mengembangkan usahanya. Keterlibatan perbankan dalam program ini akan memastikan aksesibilitas permodalan yang lebih mudah bagi koperasi.
Kopdes Merah Putih diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat desa, tetapi juga memberdayakan mereka secara ekonomi. Dengan mengelola sumber daya lokal dan mengakses pasar yang lebih luas, diharapkan Kopdes Merah Putih dapat menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi dan komitmen semua pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, perbankan, hingga masyarakat desa itu sendiri. Sosialisasi dan pelatihan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan Kopdes Merah Putih dikelola secara profesional dan efektif.