Tips Sehat 'BALIK' Kerja Usai Lebaran: Jaga Prima dengan 5 Langkah Mudah
Direktur Penyakit Menular WHO, Prof. Tjandra Yoga Aditama, bagikan tips sehat 'BALIK' untuk tetap prima saat kembali bekerja usai libur Lebaran 2025 dengan 5 langkah mudah.
Jakarta, 6 April 2025 - Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020, Prof. Tjandra Yoga Aditama, memberikan panduan kesehatan praktis bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta, agar tetap bugar dan prima saat kembali bekerja setelah libur Lebaran 2025. Panduan ini diringkas dalam akronim 'BALIK', yang mencakup lima poin penting untuk diperhatikan selama perjalanan arus balik dan masa adaptasi kembali ke rutinitas kerja.
Akronim 'BALIK' sendiri merupakan singkatan yang mudah diingat dan praktis. Prof. Tjandra menekankan pentingnya persiapan dan antisipasi agar arus balik Lebaran tidak mengganggu kesehatan dan produktivitas kerja. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan masyarakat dapat kembali bekerja dengan kondisi tubuh yang fit dan siap menghadapi tantangan pekerjaan.
Peringatan mengenai arus balik yang padat juga disampaikan oleh Prof. Tjandra. Ia mengingatkan bahwa meskipun telah diterapkan sistem 'one way' nasional, potensi kemacetan tetap ada dan perlu diantisipasi dengan baik. Oleh karena itu, persiapan yang matang dan langkah-langkah pencegahan masalah kesehatan sangatlah penting untuk memastikan perjalanan arus balik yang aman dan nyaman.
Berkendara Aman dan Atur Pola Makan
Huruf 'B' dalam 'BALIK' mewakili 'Berkendara Aman'. Prof. Tjandra mengingatkan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas dan berkendara dengan hati-hati, terutama mengingat potensi kemacetan selama arus balik. Selanjutnya, 'A' berarti 'Atur Pola Makan dan Minum'. Ia menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang berlebihan, berlemak, manis, dan asin. Pemudik yang membawa anak-anak juga perlu memperhatikan asupan makanan mereka dan menjaga kebersihan makanan serta kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur.
Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk menjaga stamina dan energi selama perjalanan panjang. Konsumsi makanan bergizi dan cukup cairan akan membantu mencegah kelelahan dan dehidrasi. Bagi yang membawa anak, pastikan mereka tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh mereka.
Kebersihan makanan dan diri juga menjadi hal penting untuk mencegah penyakit selama perjalanan. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir dapat membantu mencegah penyebaran kuman dan bakteri.
Lanjutkan Aktivitas Fisik dan Istirahat yang Cukup
Setelah sampai di rumah, huruf 'L' dalam 'BALIK' menekankan pentingnya 'Lanjutkan Aktivitas Fisik' atau olahraga ringan secara teratur sebelum kembali bekerja. Aktivitas fisik ringan membantu mengembalikan energi dan meningkatkan mood setelah perjalanan panjang. Kemudian, 'I' mewakili 'Istirahat yang Cukup'. Prof. Tjandra menyarankan pemudik untuk beristirahat setiap empat jam perjalanan dan memastikan istirahat yang cukup setelah sampai di rumah.
Ia juga menyarankan agar pemudik tiba di rumah setidaknya 12 hingga 18 jam sebelum kembali bekerja, sehingga memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan beradaptasi kembali dengan rutinitas. Istirahat yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina dan mencegah kelelahan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas kerja.
Olahraga ringan, seperti jalan kaki atau peregangan, dapat membantu memulihkan sirkulasi darah dan mengurangi kekakuan otot setelah perjalanan panjang. Istirahat yang cukup juga akan membantu tubuh beradaptasi kembali dengan jadwal kerja normal.
Konsultasi ke Dokter Jika Ada Keluhan
Huruf terakhir, 'K', dalam 'BALIK' berarti 'Konsultasi ke Dokter'. Prof. Tjandra mengingatkan bahwa selama di kampung halaman, pola makan mungkin kurang terkontrol dan tubuh mungkin merasa lelah. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan kesehatan. Hal ini penting untuk memastikan kesehatan tetap prima dan mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul setelah perjalanan arus balik.
Konsultasi dengan dokter dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin dan mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika mengalami keluhan kesehatan, baik yang ringan maupun yang serius. Menjaga kesehatan adalah investasi penting untuk produktivitas dan kesejahteraan.
Prof. Tjandra juga menambahkan bahwa hingga Minggu pagi, masih ada sekitar 45 persen warga yang mudik belum kembali. Hal ini menunjukkan bahwa arus balik akan cukup tinggi dalam dua atau tiga hari ke depan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan agar dapat kembali bekerja dengan prima pada hari Selasa atau Rabu.
Dengan mengikuti tips sehat 'BALIK', diharapkan masyarakat dapat menjalani arus balik Lebaran dengan sehat dan kembali bekerja dengan kondisi prima. Ingatlah untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan selama perjalanan dan masa adaptasi kembali ke rutinitas kerja.