TNI AU dan Kementan Jalin Kerja Sama Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional
Wakil KSAU Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra mengungkapkan kerja sama TNI AU dan Kementan dalam edukasi ketahanan pangan, melibatkan anggota TNI AU, warga sekitar, dan pemilihan varietas padi Inpari 32.
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra, mengumumkan kerja sama strategis antara TNI AU dan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya mendukung program Ketahanan Pangan Nasional. Kerja sama tersebut difokuskan pada edukasi kepada anggota TNI AU dan masyarakat sekitar pangkalan udara untuk meningkatkan kemampuan bercocok tanam.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di lingkungan internal TNI AU, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat sekitar pangkalan udara. Program edukasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi warga sekitar, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil KSAU saat konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat lalu, setelah kegiatan panen padi bersama jajaran dan pemangku kepentingan terkait.
Lebih lanjut, Wakil KSAU menjelaskan bahwa kerja sama ini mencakup pemilihan varietas padi yang tepat, yaitu Inpari 32. Pemilihan varietas ini didasarkan pada karakteristiknya yang ramah lingkungan, karena tidak memerlukan pestisida. "Varietas ini tidak menggunakan pestisida. Jadi, kalau dilihat sendiri, atasnya ini kenapa ada jaring-jaring kayak menangkap ikan? Bukan, tetapi kami menghindari hama, seperti burung yang suka mengambil padi kita," jelas Andyawan Martono Putra.
Kerja Sama TNI AU dan Kementan: Edukasi dan Implementasi
Kerja sama yang terjalin antara TNI AU dan Kementan tidak hanya sebatas edukasi. TNI AU secara aktif terlibat dalam implementasi program ketahanan pangan, salah satunya melalui kegiatan panen padi di Lanud Halim Perdanakusuma. Kegiatan panen padi ini merupakan wujud nyata dukungan TNI AU terhadap program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh Presiden.
Dari lahan seluas 6,5 hektare di Lanud Halim Perdanakusuma, hasil panen padi akan didistribusikan melalui berbagai jalur. Kerja sama dengan pemerintah kota, pemetaan yang telah dilakukan jajaran Lanud, dan program Makan Bergizi Gratis akan menjadi saluran utama pendistribusian hasil panen tersebut. Langkah ini menunjukkan komitmen TNI AU untuk memastikan hasil panen dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat.
Program edukasi yang diberikan kepada anggota TNI AU dan masyarakat sekitar mencakup berbagai aspek budidaya pertanian, mulai dari pemilihan bibit unggul hingga teknik panen yang tepat. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan.
Inpari 32: Varietas Padi Ramah Lingkungan
Pemilihan varietas padi Inpari 32 bukan tanpa alasan. Varietas ini dikenal memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta tidak membutuhkan penggunaan pestisida. Hal ini sejalan dengan upaya untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penggunaan jaring-jaring di atas lahan padi, seperti yang dijelaskan Wakil KSAU, merupakan salah satu upaya untuk melindungi tanaman dari hama burung.
Dengan tidak menggunakan pestisida, diharapkan hasil panen padi Inpari 32 lebih aman dikonsumsi dan ramah lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendorong pertanian berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lain untuk turut serta berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Kerja sama yang sinergis antara TNI AU dan Kementan menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang.
Langkah konkret TNI AU dalam mendukung ketahanan pangan nasional ini patut diapresiasi. Tidak hanya fokus pada tugas pokoknya, TNI AU juga aktif berperan dalam pembangunan nasional, khususnya dalam sektor pertanian. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.