TP PKK Kalbar: Literasi Keuangan Digital Lawan Judi Online
TP PKK Kalbar dan Bank Indonesia Kalbar gencar meningkatkan literasi keuangan digital untuk melawan maraknya judi online di Kalimantan Barat, terutama di kalangan generasi muda.
Pontianak, 10 Februari 2024 - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat, berkolaborasi dengan Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan literasi keuangan digital. Langkah ini dipicu oleh kekhawatiran meningkatnya kasus judi online yang mengancam kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi muda.
Literasi Digital: Benteng Pertahanan dari Judi Online
Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari, menekankan pentingnya pemahaman keuangan digital sebagai pondasi masyarakat yang cerdas secara finansial. "Kami ingin membekali masyarakat dengan literasi keuangan yang memadai, agar mereka mampu membuat keputusan finansial yang bijak dan terhindar dari jerat judi online," ujarnya dalam konferensi pers di Pontianak.
Windy menambahkan bahwa literasi keuangan mencakup pengelolaan keuangan sehat dan penggunaan teknologi digital yang bijak. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inklusi keuangan yang merata dan perlindungan konsumen. Ia menyoroti bahwa judi online merupakan ancaman serius, dan penegakan hukum serta pemblokiran situs saja tidak cukup efektif. "Kita harus mengatasi akar masalahnya, yaitu rendahnya literasi digital dan keuangan," tegasnya.
Lebih lanjut, Windy menjelaskan pentingnya literasi digital dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif teknologi. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan lebih waspada terhadap iming-iming keuntungan instan yang ditawarkan situs judi online. "Jangan mudah tergiur! Ini adalah perangkap yang merusak kehidupan dan masa depan," serunya.
Generasi Muda: Target Utama Literasi Keuangan Digital
Windy juga menyoroti peran krusial generasi muda, khususnya generasi Z (lahir tahun 2005-2009), dalam pembangunan Indonesia. Generasi ini akan menjadi tulang punggung pembangunan pada periode 2025-2045. "Generasi emas ini harus memiliki pemahaman kuat tentang literasi keuangan dan digital. Mereka akan menjadi motor penggerak ekonomi bangsa, sehingga perlu dibekali keterampilan mengelola keuangan pribadi dan memanfaatkan teknologi secara bijak," jelasnya.
Ia berharap pendidikan yang tepat dapat melindungi generasi muda dari jebakan judi online dan membantu mereka meraih kebebasan finansial serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. "Generasi muda adalah aset bangsa yang tak ternilai. Mari kita dukung mereka untuk menjadi generasi yang cerdas, mandiri, dan sejahtera," tutup Windy.
Kolaborasi Bank Indonesia dan TP PKK Kalbar
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, N.A. Anggini Sari, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Saprahan Khatulistiwa 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat. BI berkomitmen meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui program edukasi yang menekankan pengelolaan keuangan sehat dan penggunaan teknologi digital yang bertanggung jawab.
Anggini Sari menambahkan, "Dengan kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, diharapkan tingkat literasi keuangan dan digital di Kalimantan Barat semakin meningkat, sehingga mampu menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan bebas dari jerat judi online."
Kesimpulannya, upaya peningkatan literasi keuangan digital yang digencarkan oleh TP PKK Kalbar dan Bank Indonesia Kalbar merupakan langkah strategis dalam memerangi judi online dan membangun masyarakat yang cerdas, mandiri, dan sejahtera. Program ini tidak hanya fokus pada pencegahan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pemahaman yang komprehensif.