TP PKK Pekalongan Dorong Konsumsi Singkong untuk Ketahanan Pangan
TP PKK Kota Pekalongan gencar mengkampanyekan konsumsi singkong sebagai alternatif karbohidrat, guna mengurangi ketergantungan pada beras dan meningkatkan ketahanan pangan.
Kota Pekalongan, Jawa Tengah, 8 Mei 2024 - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekalongan tengah gencar menggalakkan konsumsi singkong sebagai upaya strategis dalam meminimalisir ketergantungan masyarakat terhadap beras. Gerakan ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya lahan pertanian di daerah yang mengakibatkan pemenuhan beras lokal hanya mencapai 35 persen, sisanya harus didatangkan dari luar daerah. Inisiatif ini juga merupakan bagian penting dari program ketahanan pangan Kota Pekalongan.
Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menjelaskan bahwa singkong memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif sumber karbohidrat. "Ini bisa jadi salah satu alternatif untuk menggantikan konsumsi karbohidrat selain beras karena kedua bahan makanan itu rasanya hampir sama," ungkap Inggit dalam keterangannya di Pekalongan, Kamis lalu. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi tekanan pada ketersediaan beras dan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Lebih lanjut, Inggit Soraya menekankan keberadaan teknologi pengolahan singkong yang semakin maju. Teknologi ini memungkinkan pengolahan singkong menjadi berbagai produk, termasuk nasi singkong yang bentuk dan teksturnya menyerupai nasi beras. Dengan demikian, masyarakat dapat dengan mudah beradaptasi dan menikmati singkong sebagai makanan pokok pengganti beras tanpa harus mengubah kebiasaan makan secara drastis.
Alternatif Karbohidrat: Singkong sebagai Solusi Ketahanan Pangan
Program TP PKK ini tidak hanya sekedar mengkampanyekan konsumsi singkong, tetapi juga mencakup edukasi dan sosialisasi mengenai berbagai olahan singkong yang lezat dan bergizi. Dengan demikian, masyarakat dapat mengeksplorasi berbagai variasi hidangan dari singkong, sehingga tidak merasa bosan mengonsumsi singkong sebagai pengganti beras. TP PKK Pekalongan juga berencana untuk mengadakan pelatihan dan demonstrasi pengolahan singkong untuk masyarakat.
Salah satu inovasi yang dipromosikan adalah nasi singkong. Nasi singkong yang teksturnya pulen dan rasanya hampir mirip dengan nasi beras, menjadi solusi praktis bagi masyarakat untuk beralih ke konsumsi singkong. "Rasanya tak kalah enak dan pulen tetapi cara masaknya beda. Ini bisa jadi salah satu alternatif untuk menggantikan konsumsi karbohidrat selain beras," tambah Inggit Soraya.
Selain nasi singkong, berbagai olahan singkong lainnya juga dipromosikan, seperti keripik singkong, tiwul, dan berbagai jenis kue tradisional berbahan dasar singkong. Dengan diversifikasi olahan singkong ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati variasi rasa dan tekstur, sehingga tidak merasa monoton dalam mengonsumsi singkong.
Upaya TP PKK ini juga didukung oleh pemerintah daerah Kota Pekalongan. Pemerintah daerah berharap program ini dapat mendorong potensi besar dari sektor ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada beras impor. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus dilakukan agar program ini dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Pentingnya Ketahanan Pangan di Kota Pekalongan
Kota Pekalongan, dengan keterbatasan lahan pertanian, menjadikan ketahanan pangan sebagai isu krusial. Program TP PKK ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dengan mengoptimalkan potensi sumber daya lokal seperti singkong, diharapkan Kota Pekalongan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar daerah dan meningkatkan kemandirian pangan.
Inggit Soraya berharap, program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kota Pekalongan. "Harapannya masyarakat menerapkan ketahanan pangan dengan mendorong konsumsi singkong dan tidak bergantung pada beras sebagai bahan makanan pokok," tutup Inggit.
Dengan mengoptimalkan potensi singkong, Kota Pekalongan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada beras, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi baru bagi petani singkong dan pelaku usaha di bidang pengolahan singkong. Program ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
Ke depannya, TP PKK Pekalongan berencana untuk memperluas program ini dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk petani singkong, pelaku usaha, dan lembaga terkait. Kerjasama dan kolaborasi yang kuat diyakini akan menjadi kunci keberhasilan program ini dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kota Pekalongan.