TVRI Luncurkan Program 'Mari Belajar', Dorong Mutu Pendidikan Nasional
TVRI meluncurkan program pendidikan "Mari Belajar" untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, menjawab arahan Presiden terkait prioritas pendidikan nasional.
Jakarta, 9 Mei 2025 - Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) resmi meluncurkan program pendidikan inovatif, "Mari Belajar", sebagai alternatif pembelajaran bagi siswa di seluruh Indonesia. Program ini diluncurkan sebagai respon terhadap pentingnya peningkatan mutu pendidikan nasional, sejalan dengan arahan Presiden.
Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, menjelaskan bahwa program ini memanfaatkan kekuatan visual dan audio televisi untuk menyajikan materi pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami. Beliau menekankan bahwa metode ini dapat membantu siswa memahami konsep-konsep sulit yang mungkin kurang efektif jika hanya disajikan secara tekstual dalam buku pelajaran. "Siaran TV dapat menyajikan materi pembelajaran dengan gambar dan suara yang menarik, sehingga memudahkan pemahaman siswa terhadap konsep yang sulit dipahami secara tekstual," ujar Iman dalam keterangan pers di Jakarta.
Langkah awal program "Mari Belajar" akan fokus pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris untuk siswa sekolah dasar dan menengah. TVRI melihat peran penting televisi sebagai media pembelajaran interaktif dan menarik, sebuah peran yang telah lama dijalankan TVRI melalui berbagai program edukatif sebelumnya, termasuk selama masa pandemi COVID-19.
Program 'Mari Belajar': Inovasi Pembelajaran di Era Digital
Program "Mari Belajar" dirancang untuk melengkapi proses belajar mengajar di sekolah. TVRI telah lama memiliki program-program edukasi yang beragam, mencakup agama, budaya, dokumenter, ilmu pengetahuan dan teknologi, sejarah, hingga budi daya pertanian. Pengalaman ini menjadi modal berharga dalam mengembangkan program "Mari Belajar" yang lebih terfokus dan terstruktur.
Peluncuran program ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 dan Peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Presiden menekankan pentingnya pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan nasional, serta gagasan bahwa kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas pendidikannya. "Tidak ada negara yang bisa mencapai kesejahteraan dan kemajuan tanpa pendidikan yang bermutu," demikian disampaikan Presiden.
TVRI berharap program ini dapat memberikan dampak positif, baik bagi pembelajaran mandiri maupun di kelas. "Jika mandiri, maka siswa dapat mengakses berbagai program edukatif sesuai minat dan kebutuhan mereka sehingga bisa belajar secara lebih fleksibel," jelas Iman Brotoseno.
Dukungan Pemerintah dan Aksesibilitas Pendidikan
Iman Brotoseno juga menyampaikan bahwa TVRI telah mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mendapatkan izin siaran kanal khusus pendidikan. Keberadaan kanal khusus ini diharapkan dapat semakin memperkuat program "Mari Belajar" dan mendukung proses pembelajaran yang lebih komprehensif. Dengan rencana pemerintah untuk menempatkan televisi canggih di seluruh sekolah, program "Mari Belajar" akan semakin mudah diakses oleh siswa.
Dengan adanya televisi canggih di sekolah, program edukasi dapat diakses tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas. Lebih lanjut, program ini dapat memberikan informasi tambahan dan pembaruan terkini yang relevan dengan materi pelajaran di sekolah. "Dengan kata lain, TV dapat memberikan informasi tambahan dan update terbaru yang relevan dengan pelajaran di sekolah," tambah Iman.
TVRI berkomitmen untuk menjalankan fungsi kepublikannya dengan menjadi bagian integral dari ekosistem pendidikan nasional. Melalui program "Mari Belajar", TVRI berharap dapat berkontribusi dalam mencetak generasi bangsa yang cerdas dan berdaya saing. "Ini sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam menentukan masa depan bangsa," tutup Iman Brotoseno.