UI Ajak Mahasiswa Australia Jelajahi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan ACICIS mengajak 42 mahasiswa Australia untuk mempelajari sistem kesehatan masyarakat Indonesia melalui Public Health Study Tour 2025.
Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) baru-baru ini menyelenggarakan Public Health Study Tour 2025, mengajak 42 mahasiswa dari 10 universitas di Australia untuk mempelajari sistem kesehatan masyarakat Indonesia. Kerja sama ini dilakukan bersama Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS). Kegiatan ini berlangsung di Depok, Jawa Barat, dan memberikan kesempatan unik bagi mahasiswa internasional untuk memahami praktik kesehatan masyarakat di Indonesia.
Program studi ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang tantangan dan perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Mahasiswa Australia akan mempelajari berbagai aspek, mulai dari kebijakan kesehatan hingga implementasi program di lapangan. Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, menekankan pentingnya pertukaran pengetahuan dan pengalaman ini untuk menghadapi isu kesehatan global dengan perspektif lokal.
Dengan kata-kata beliau, "Public Health Study Tour 2025 ini menjadi wadah bagi mahasiswa internasional untuk belajar langsung dari para ahli di Indonesia, serta memberikan mereka pengalaman yang berharga dalam menghadapi isu-isu kesehatan global dengan perspektif lokal yang kaya akan nilai budaya dan tradisi." Program ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi internasional di bidang kesehatan dan berdampak positif pada pengembangan kebijakan kesehatan di Indonesia dan Australia.
Memahami Sistem Kesehatan Masyarakat Indonesia
Selama program studi, para mahasiswa akan menyaksikan langsung bagaimana kebijakan kesehatan dan program komunitas di Indonesia dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai wilayah dan populasi. Mereka akan mengunjungi berbagai fasilitas kesehatan dan pengelolaan lingkungan yang menjadi contoh terbaik dalam bidang kesehatan masyarakat. Kunjungan ini memberikan pengalaman praktis dan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi di lapangan.
Salah satu kunjungan penting adalah ke Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yang memperkenalkan pengelolaan sampah ramah lingkungan. Kunjungan ke Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) juga memberikan gambaran mengenai pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk standar perawatan dan teknologi yang digunakan.
Selain itu, para mahasiswa juga akan diajak untuk mempelajari aspek budaya Indonesia melalui kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah. Pengalaman ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman mereka tentang konteks sosial dan budaya yang mempengaruhi kebijakan kesehatan masyarakat. Dengan memahami budaya lokal, mahasiswa dapat lebih efektif dalam menganalisis dan memahami tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Kolaborasi Internasional dan Pertukaran Budaya
Prof. Mondastri menekankan pentingnya pertukaran lintas budaya dalam membangun dunia yang penuh empati, terutama dalam bidang kesehatan masyarakat. Beliau berharap pengalaman ini akan memperkaya pengetahuan para peserta dan menginspirasi ide-ide baru yang dapat mereka terapkan di negara asal.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik dan profesional, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk merasakan budaya lokal, tradisi, dan keramahan Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar negara dan mendorong kolaborasi internasional yang lebih erat di bidang kesehatan masyarakat.
Dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk belajar langsung di Indonesia, UI dan ACICIS berharap dapat berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan masyarakat, baik di Indonesia maupun di Australia. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat global melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman.
Kesimpulannya, Public Health Study Tour 2025 merupakan inisiatif penting yang mempertemukan para ahli dan mahasiswa dari dua negara untuk berkolaborasi dan belajar satu sama lain. Program ini diharapkan dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan kebijakan kesehatan di masa depan.