UI dan McGill University Jalin Kerja Sama Riset Kesehatan Global
Universitas Indonesia (UI) dan McGill University, Kanada, resmi menjalin kolaborasi riset kesehatan global, meliputi pengembangan program *double degree*, pertukaran akademisi, dan riset bersama di bidang teknologi medis.
Universitas Indonesia (UI) dan McGill University, Kanada, resmi mengumumkan kerja sama akademik dan riset di bidang kesehatan global. Kolaborasi ini diresmikan pada Sabtu, 8 Juli 2024 di Depok, dan diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di kedua institusi. Kerja sama ini menjawab pertanyaan Apa (kerja sama riset kesehatan), Siapa (UI dan McGill University), Di mana (Depok dan Montreal), Kapan (8 Juli 2024), Mengapa (meningkatkan kualitas pendidikan dan riset), dan Bagaimana (melalui program *double degree*, pertukaran akademisi, dan riset bersama).
Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, menyampaikan bahwa kerja sama ini membuka peluang besar dalam riset multidisiplin, khususnya di bidang kesehatan dan teknologi. "Kerja sama dengan McGill University membuka peluang besar dalam riset multidisiplin, terutama di bidang kesehatan dan teknologi. Kami ingin mendorong penelitian yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat, baik di Indonesia maupun secara global," kata Prof. Heri.
Sementara itu, President and Vice-Chancellor McGill University, Prof. Deep Saini, menyatakan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi McGill University dalam membangun kemitraan akademik yang berdampak luas. "Sebagai universitas riset ternama, McGill University memiliki visi untuk membangun kemitraan berbasis inovasi dan hasil nyata. Dengan UI, kami melihat peluang besar dalam pengembangan riset kesehatan, keberlanjutan, serta mobilitas akademik yang dapat memberikan manfaat bagi kedua institusi," ujarnya.
Kerja Sama Riset Kesehatan yang Komprehensif
Kolaborasi UI dan McGill University mencakup berbagai inisiatif, termasuk pengembangan program *double degree*, pertukaran mahasiswa dan staf akademik, serta skema *joint Ph.D Cotutelle*. Fokus utama adalah penguatan riset kesehatan, meliputi penyakit infeksi dan kesehatan masyarakat global. Dekan Fakultas Kedokteran UI, Prof. Ari Fahrial Syam, menekankan pentingnya kerja sama ini untuk meningkatkan kapasitas tenaga medis melalui program residensi dan *fellowship* bersama. "Kami melihat peluang besar untuk mengembangkan program bersama, seperti penelitian epidemiologi, inovasi dalam pengobatan berbasis teknologi, serta peningkatan kapasitas tenaga medis," katanya.
Selain riset kesehatan, kedua universitas juga akan mengeksplorasi kolaborasi dalam riset keberlanjutan dan kecerdasan buatan (AI). Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Hamdi Muluk, menekankan pentingnya menghasilkan inovasi yang aplikatif dan berdampak nyata. "Kolaborasi ini bukan hanya tentang memperkuat riset yang sedang berjalan, tetapi juga membuka peluang baru dalam teknologi medis, keberlanjutan, dan kecerdasan buatan untuk mendukung inovasi akademik ke depan," katanya.
McGill University, yang dikenal sebagai pusat riset kesehatan dunia, akan berbagi keahliannya dengan UI untuk mengembangkan penelitian epidemiologi dan inovasi pengobatan berbasis teknologi. Kerja sama ini diharapkan akan menghasilkan inovasi yang signifikan dalam sistem kesehatan Indonesia.
Inisiatif Kolaboratif untuk Masa Depan
UI dan McGill University sepakat untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dan dosen dalam program pertukaran akademik. Mereka juga akan membentuk skema riset bersama di bidang kesehatan dan teknologi, serta mengeksplorasi peluang pendanaan riset internasional. Salah satu proyek yang akan dijajaki adalah penerapan teknologi medis berbasis kecerdasan buatan dalam sistem kesehatan Indonesia.
Kolaborasi ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat riset kesehatan global. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya kedua universitas, diharapkan akan tercipta inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Kerja sama ini juga akan memperkuat posisi Indonesia dalam peta riset kesehatan internasional.
Ke depannya, diharapkan kolaborasi ini akan menghasilkan terobosan-terobosan baru dalam bidang kesehatan, serta memperkuat kapasitas riset dan pendidikan tinggi di Indonesia.