USK dan 7 PTN Kolaborasi Atasi Sampah Nasional: Kampanye hingga Bank Sampah
Universitas Syiah Kuala (USK) bersama tujuh PTN lain berkolaborasi dalam gerakan Asta Peduli Sampah Nasional, berupaya menciptakan lingkungan kampus bebas sampah melalui berbagai program edukasi dan pengelolaan sampah.
Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, bersama tujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya, menunjukkan komitmen nyata dalam penanganan sampah nasional. Kolaborasi ini diwujudkan melalui gerakan Asta Peduli Sampah Nasional, yang diluncurkan bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. Inisiatif ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup hingga sekolah-sekolah, dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih dan berkelanjutan.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan USK, Teuku Reza Ferasyi, menyatakan komitmen USK dalam menciptakan lingkungan bebas sampah. Komitmen ini bukan sekadar kampanye, tetapi diwujudkan melalui kebijakan kampus, seperti pelarangan penggunaan wadah plastik di lingkungan USK. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Asta Sekolah dan Aksi Peduli Sampah Nasional yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
Gerakan ini melibatkan tujuh PTN lainnya, yaitu Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Udayana, Universitas Nusa Cendana, Universitas Brawijaya, Universitas Pattimura, dan Universitas Cendrawasih. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Pengendali Lingkungan Hidup, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sekolah, dan universitas dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang bersih dari sampah.
Komitmen USK dalam Pengelolaan Sampah
USK telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam pengelolaan sampah melalui berbagai program. Salah satu program unggulan adalah Bank Sampah USK (BSU) yang telah beroperasi sejak tahun 2022. BSU aktif mengedukasi warga kampus dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap masalah sampah.
Melalui BSU, USK tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Program ini juga berpotensi untuk memberdayakan masyarakat sekitar kampus melalui kegiatan daur ulang dan pengolahan sampah.
Langkah nyata USK ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia untuk turut aktif dalam mengatasi permasalahan sampah. Dengan melibatkan seluruh elemen kampus, dari mahasiswa hingga tenaga kependidikan, USK berupaya membangun budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah Aceh dan Harapan ke Depan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, A Hanan, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan Asta Peduli Sampah Nasional. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dalam menumbuhkan kesadaran peduli sampah di masyarakat.
A Hanan juga memberikan imbauan kepada sekolah-sekolah untuk mendirikan Bank Sampah dan menawarkan dukungan berupa penyuluhan guna membangun kesadaran peduli lingkungan sejak dini. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Aceh dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk generasi mendatang.
Kolaborasi antara USK, tujuh PTN lainnya, dan pemerintah daerah ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Dengan pendekatan yang komprehensif, mulai dari edukasi hingga pengelolaan sampah yang terstruktur, diharapkan Indonesia dapat semakin maju dalam mengatasi permasalahan sampah dan mewujudkan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada komitmen perguruan tinggi dan pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. Dengan kesadaran dan kepedulian bersama, Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari untuk generasi mendatang.