Usulan Relokasi Warga Gaza ke Indonesia: Absurd dan Tak Pernah Dibahas
Ketua BKSAP DPR dan Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah keras usulan pejabat Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke Indonesia, menyebutnya absurd dan tanpa dasar informasi resmi.
Usulan Relokasi Warga Gaza ke Indonesia Dinilai Absurd
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyatakan usulan relokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia oleh pejabat Donald Trump sebagai ide yang tidak masuk akal atau absurd. Pernyataan ini disampaikan Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2024. Ia mempertanyakan, apa yang akan terjadi jika wilayah Gaza diambil alih Israel setelah penduduknya dipindahkan?
Meskipun demikian, Mardani mencoba berpandangan positif. Ia menduga usulan tersebut muncul karena Indonesia dikenal konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan membantu warga Palestina. Indonesia dinilai sebagai negara yang sangat berkomitmen terhadap kemerdekaan Palestina.
Mardani juga menyinggung kebiasaan Trump yang sering melontarkan ide-ide di luar kebiasaan, seperti mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika atau mengambil alih Terusan Panama. Usulan relokasi warga Gaza ke Indonesia hanya salah satu contohnya. Ia menegaskan bahwa keputusan relokasi penduduk Gaza bukan wewenang Trump, dan Indonesia tetap berkomitmen membantu Palestina, khususnya warga Gaza. Pertanyaannya adalah, mengapa Indonesia yang disebut dalam usulan tersebut?
DPR dan Kementerian Luar Negeri Indonesia Membantah Keras Usulan Tersebut
Ketua DPR RI, Puan Maharani, juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina. Ia menyatakan bahwa usulan tersebut mungkin dapat dibahas lebih lanjut oleh Komisi I DPR RI, yang membidangi hubungan luar negeri. Kerja sama antara pemerintah dan DPR akan terus dilakukan dalam menyikapi isu ini.
Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah isu pemindahan warga Gaza. Mereka menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak pernah menerima informasi atau rencana apa pun terkait relokasi warga Gaza ke Indonesia, baik dari siapapun maupun melalui cara apapun. Hal ini disampaikan sebagai bagian dari klarifikasi atas upaya rekonstruksi pasca konflik di Gaza.
Asal Usul Isu Relokasi Warga Gaza
Isu ini berawal dari laporan NBC News pada 18 Januari 2024. Laporan tersebut mengutip seorang pejabat transisi AS yang menyatakan bahwa utusan Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, berencana mengunjungi Gaza untuk memastikan implementasi gencatan senjata. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Trump dan timnya mempertimbangkan solusi jangka panjang untuk konflik Gaza, termasuk relokasi sebagian warga Gaza. Indonesia disebut sebagai salah satu lokasi yang dipertimbangkan.
Kesimpulan
Baik DPR RI maupun Kementerian Luar Negeri Indonesia telah secara tegas membantah usulan relokasi warga Gaza ke Indonesia. Usulan tersebut dinilai absurd dan tidak memiliki dasar informasi resmi. Indonesia tetap berkomitmen mendukung Palestina, namun hal tersebut tidak berarti menerima rencana relokasi yang kontroversial dan belum terkonfirmasi kebenarannya.