Utusan Presiden Prabowo Kagum dengan Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
Utusan Presiden Prabowo, Fary Francis, terkesan dengan pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan, menyoroti simbolisme dan keberagaman yang tercermin.
Kupang, 19/5 (ANTARA) - Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis, berbagi pengalamannya menghadiri pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan sebagai utusan Presiden Prabowo. Ia menggambarkan suasana sakral dan penuh sukacita yang menyelimuti Lapangan Santo Petrus pada Minggu (18/5).
Fary Francis melalui pesan singkat Whatsapp (WA) pada Senin pagi menyampaikan bahwa upacara tersebut bukan hanya seremoni keagamaan, tetapi juga momentum penting yang sarat makna tentang kekuasaan, kerendahan hati, dan kesinambungan Gereja Katolik. Momen tersebut secara resmi menandai dimulainya masa kepemimpinan Paus Leo XIV sebagai Uskup Roma dan Pemimpin Gereja Katolik sedunia.
Kehadiran Fary Francis bersama Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar dan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie, menunjukkan keberagaman dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini mencerminkan representasi adil dari semua suku, agama, dan kelompok masyarakat.
Simbolisme Sakral dalam Pelantikan Paus Leo XIV
Seusai pelantikan, Fary Francis menyoroti beberapa momen penting yang dapat menjadi pelajaran dan diteladani. Salah satunya adalah simbolisme sakral pallium, selendang wol putih bertanda lima salib merah yang dikenakan di bahu Paus Leo. Pallium ini melambangkan misi pastoral untuk menggembalakan umat dengan kasih dan pengorbanan.
Pallium dirajut dari wol dua ekor anak domba yang diberkati, mencerminkan makna pengorbanan Kristus dan tanggung jawab spiritual seorang pemimpin. Simbol ini mengandung pesan mendalam tentang pengorbanan dan pelayanan.
Simbol lainnya adalah cincin nelayan (fisherman’s ring), terbuat dari emas murni dan diukir dengan gambar perahu Santo Petrus serta nama Paus baru. Cincin ini melambangkan otoritas apostolik Paus sebagai penerus langsung dari Santo Petrus, pemimpin pertama Gereja.
Prosesi Khidmat dan Penuh Makna
Fary Francis menjelaskan bahwa rangkaian prosesi pelantikan berlangsung khidmat dan penuh makna, mulai dari penghormatan para kardinal di Altar Pengakuan hingga doa di makam Santo Petrus. Prosesi dilanjutkan dengan penerimaan pallium dan cincin oleh Paus dari tangan kardinal protodiakon.
Puncak acara adalah saat Paus Leo XIV memberkati Injil ke empat penjuru dunia dan menerima penghormatan dari perwakilan lima benua, yang melambangkan kesatuan gereja universal. Upacara ditutup dengan berkat urbi et orbi (kepada kota dan dunia).
“Puncaknya adalah saat Paus Leo XIV memberkati Injil ke empat penjuru dunia dan menerima penghormatan dari perwakilan lima benua lambang kesatuan gereja universal. Upacara ditutup dengan berkat urbi et orbi (kepada kota dan dunia),” ucap Fary.
Sebagai Komisaris di PT Asabri, Fary Francis merasa terhormat dapat menyaksikan langsung momen bersejarah ini. Pengalamannya memberikan wawasan baru tentang kepemimpinan spiritual dan pentingnya keberagaman dalam pemerintahan.
Pelantikan Paus Leo XIV tidak hanya menjadi peristiwa penting bagi umat Katolik, tetapi juga memberikan inspirasi tentang nilai-nilai universal seperti kerendahan hati, pengorbanan, dan persatuan.