Wabup Bima Siap Berkolaborasi dengan Kampus: Kuliah Umum Pembangunan Daerah
Wakil Bupati Bima, Irfan Zubaidy, siap memberikan kuliah umum di kampus-kampus seputar rencana pembangunan daerah dan membuka kolaborasi untuk pengembangan inovasi.
Wakil Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Irfan Zubaidy, menyatakan kesiapannya untuk memberikan kuliah umum di berbagai kampus. Kuliah umum tersebut akan membahas rencana pembangunan daerah Kabupaten Bima secara menyeluruh. Inisiatif ini diumumkan pada Senin di Bima, dan bertujuan untuk membangun kolaborasi antara pemerintah daerah dan akademisi.
Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah Kabupaten Bima untuk membuka diri terhadap masukan dan ide-ide inovatif dari para ahli dan akademisi. Irfan Zubaidy menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memberikan solusi atas permasalahan daerah, terutama di bidang investasi, ekonomi, dan pertanian. Ia berharap kolaborasi ini akan menghasilkan terobosan nyata bagi kemajuan daerah.
Kesiapan Wabup Bima untuk berkolaborasi dengan kampus didasari oleh keyakinan akan pentingnya peran Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan melibatkan akademisi, diharapkan pembangunan daerah dapat berjalan lebih efektif dan terarah, menghasilkan solusi yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan harapan agar hasil-hasil penelitian dapat diaplikasikan secara langsung untuk mengatasi permasalahan di masyarakat.
Kolaborasi untuk Pembangunan yang Berkelanjutan
Pemerintah Kabupaten Bima sangat antusias dalam menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi. Hal ini terlihat dari kesediaan Wabup Bima untuk secara aktif memberikan kuliah umum dan berdiskusi dengan para akademisi. Tujuannya adalah untuk menyerap ide-ide inovatif dan gagasan-gagasan yang relevan dengan tantangan pembangunan di Kabupaten Bima.
Irfan Zubaidy menegaskan bahwa kehadirannya di kampus-kampus semata-mata untuk tujuan kolaborasi dan pengembangan daerah, bukan untuk kepentingan pribadi. Ia ingin menghindari kesalahpahaman publik terkait niatnya tersebut. Keinginan untuk berkolaborasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk membangun Bima yang lebih maju dan sejahtera.
Sebelumnya, Wabup Bima telah menghadiri sebuah galadiner bersama Wakil Wali Kota Bima dan Wamendiktisaintek. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan Rektor dan akademisi dari perguruan tinggi di Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu. Dalam kesempatan tersebut, Wamendiktisaintek menjelaskan program Kampus Berdampak yang digagas oleh Mendiktisaintek.
Pentingnya Peran Kampus dalam Pembangunan Daerah
Dalam acara galadiner tersebut, Prof. Fauzan menekankan pentingnya peran strategis kampus dalam mengakselerasi pembangunan daerah. Ia menyampaikan bahwa kampus harus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak lain sebagai ekosistem penggerak pembangunan. Kampus, sebagai pusat pengembangan keilmuan dan SDM unggul, memiliki tanggung jawab besar terhadap kemajuan bangsa.
Prof. Fauzan juga menyoroti pentingnya pemanfaatan hasil riset kampus secara pragmatis. Banyak hasil riset yang berkualitas, namun belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program Kampus Berdampak diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi hal ini, dengan mendorong kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan dunia usaha.
Sebagai contoh, kampus-kampus di Indonesia telah menunjukkan keberhasilan dalam bekerja sama dengan pemerintah dan dunia usaha dalam berbagai bidang, seperti pertanian, energi terbarukan, dan penanggulangan pengangguran dan kemiskinan. Kolaborasi yang efektif antara kampus dan pemerintah daerah sangat penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Wabup Bima berharap kolaborasi dengan kampus dapat menghasilkan solusi inovatif untuk berbagai permasalahan di Kabupaten Bima, terutama di bidang investasi, ekonomi, dan pertanian. Dengan demikian, pembangunan daerah dapat berjalan lebih efektif dan terarah, serta memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.