Wagub Bali: Tanam Tuwuh Harus Jadi Gerakan Spiritual, Bukan Sekadar Organisasi
Wagub Bali, I Nyoman Giri Prasta, mengukuhkan komunitas sosial Tanam Tuwuh dengan harapan menjadi gerakan sosial, spiritual, dan ekologis yang berdampak luas bagi masyarakat Bali, khususnya dalam bidang pendidikan dan sosial.
Wakil Gubernur Bali, I Nyman Giri Prasta, baru-baru ini mengukuhkan komunitas sosial Tanam Tuwuh di Denpasar. Pengukuhan ini bukan sekadar seremonial, melainkan harapan besar bagi kemajuan Bali. Wagub menekankan agar Tanam Tuwuh menjadi lebih dari sekadar organisasi, melainkan sebuah gerakan yang berakar pada spiritualitas, kepedulian sosial, dan pelestarian lingkungan, selaras dengan prinsip Tri Hita Karana.
Dalam sambutannya, Senin lalu, Wagub Giri Prasta menyampaikan bahwa Tanam Tuwuh ditugaskan untuk membantu masyarakat Bali dalam tiga sektor utama: sosial, kesehatan, dan pendidikan. Meskipun tidak ada aliran dana langsung dari Pemprov Bali, Wagub membuka peluang bagi pihak swasta dan individu untuk mendukung kegiatan Tanam Tuwuh. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung inisiatif sosial yang berdampak positif.
Wagub juga memberikan pesan penting kepada para anggota Tanam Tuwuh. Beliau menekankan pentingnya kesadaran spiritual dalam setiap tindakan, semangat gotong royong dalam setiap gerakan, dan integritas yang tinggi. "Tanamkan kesadaran spiritual dalam setiap tindakan, tumbuhkan semangat gotong royong dalam setiap gerakan, dan jaga integritas, jaga kesucian niat, karena hanya dengan hati yang murni, gerakan kita akan membawa berkah dan kejayaan," ujar Wagub Giri Prasta.
Mewujudkan Visi Bali sebagai Padma Bhuwana
Wagub Giri Prasta menyampaikan keyakinannya bahwa dengan kekuatan doa, kesungguhan hati, dan kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, adat, dan organisasi seperti Tanam Tuwuh, Bali akan tetap menjadi Padma Bhuwana, atau bunga suci dunia. Hal ini menunjukkan harapan besar terhadap peran Tanam Tuwuh dalam pembangunan Bali.
Visi ini sejalan dengan komitmen Tanam Tuwuh untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat. Komunitas yang sebagian besar terdiri dari anak muda ini memiliki program yang terfokus dan tepat sasaran. Mereka tidak hanya sekadar bergerak, tetapi juga memiliki perencanaan yang matang.
Salah satu fokus utama Tanam Tuwuh adalah peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di daerah pedesaan. Program ini akan berupa bimbingan belajar gratis dan program kakak asuh bagi anak-anak yang membutuhkan.
Fokus pada Pendidikan di Daerah Pedesaan
Ketua Tanam Tuwuh Bali, Diana Putri, menjelaskan bahwa program mereka difokuskan pada kebutuhan mendesak saat ini. Salah satu perhatian utama adalah Kabupaten Buleleng, yang belakangan menjadi sorotan karena banyak siswa SMP yang belum lancar membaca.
"Dua yang akan kami ajarkan yaitu membaca dan Bahasa Inggris, membaca itu adalah dasar dari semuanya dan Bahasa Inggris karena kita tahu Pulau Bali kita ini adalah kawasan pariwisata," jelas Diana Putri. Hal ini menunjukkan pemahaman Tanam Tuwuh akan kebutuhan dasar pendidikan dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan Bali sebagai destinasi wisata.
Tanam Tuwuh akan menerapkan strategi yang terfokus. Mereka akan memilih satu titik di setiap kabupaten/kota, dengan prioritas pada daerah yang paling kurang terjangkau. Dengan cara ini, bantuan yang diberikan akan lebih tepat sasaran dan berdampak maksimal.
"Kami akan fasilitasi nanti dari segi buku, LCD proyektor dan juga guru, untuk dananya dari sukarelawan baik dari luar negeri, relasi-relasi pejabat, maupun swasta," tambah Diana Putri. Hal ini menunjukkan komitmen Tanam Tuwuh untuk mencari sumber pendanaan yang beragam dan berkelanjutan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun individu, diharapkan Tanam Tuwuh dapat menjalankan programnya dengan efektif dan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Komitmen dan semangat para anggotanya, yang sebagian besar adalah anak muda, menjadi modal utama dalam mewujudkan visi tersebut. Semoga Tanam Tuwuh dapat menjadi contoh nyata bagi gerakan sosial lainnya di Indonesia.