Wakil Kepala BPKP Beri Kejutan: Uang Langka Tahun 1953 untuk Presiden Prabowo
Wakil Kepala BPKP, Agustina Arumsari, memberikan uang langka tahun 1953 kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai kenang-kenangan bersejarah, mengingat tanda tangan Soemitro Djojohadikoesoemo di uang tersebut.
Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Agustina Arumsari, memberikan kejutan unik kepada Presiden Prabowo Subianto. Kejutan tersebut berupa uang langka edisi tahun 1953, yang diberikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, seusai pelantikan Presiden Prabowo. Uang tersebut merupakan koleksi pribadi suaminya dan memiliki nilai sejarah yang mendalam bagi keluarga Presiden Prabowo.
Agustina menjelaskan bahwa pemberian uang langka ini merupakan bentuk penghormatan dan kenangan. Momen penyerahan terjadi saat Agustina bersalaman dengan Presiden Prabowo usai prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan. Ia secara spontan menyerahkan lembaran uang kertas tersebut kepada Presiden terpilih.
Kepada awak media, Agustina mengungkapkan alasan di balik pemberian hadiah istimewa ini. Ia menjelaskan bahwa uang tersebut bukan sekadar uang kuno, tetapi menyimpan nilai sejarah yang sangat berarti bagi Presiden Prabowo. Hal ini dikarenakan terdapat tanda tangan Soemitro Djojohadikoesoemo, ayahanda Presiden Prabowo, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Hadiah Bersejarah dari Masa Jabatan Soemitro Djojohadikoesoemo
Nilai sejarah uang tersebut terletak pada tanda tangan Soemitro Djojohadikoesoemo yang tertera di uang tersebut. Bagi Presiden Prabowo, uang ini menjadi pengingat akan jasa dan perjuangan sang ayah. Agustina menambahkan, "Tadi kan ada yang ditandatangani Pak Soemitro. Jadi, seperti reminder saja, karena saya cerita-cerita sejarah-sejarah tentang uang Republik Indonesia." Uang tersebut menjadi simbol dari masa lalu dan warisan berharga bagi keluarga Presiden Prabowo.
Uang langka yang diberikan terdiri dari dua pecahan, yaitu pecahan satu rupiah dan setengah rupiah. Agustina menjelaskan bahwa koleksi uang lama ini memiliki nilai sejarah yang penting, terutama di era digital saat ini di mana transaksi non-tunai semakin dominan. Generasi muda, menurutnya, mungkin sudah tidak familiar lagi dengan uang fisik.
"Kami mengumpulkan uang-uang lama ini untuk mengingatkan bahwa di baliknya ada sejarah yang menarik," ungkap Agustina. Koleksi uang kuno ini bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan sejarah keuangan Indonesia.
Reaksi Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto tampak terkejut dan tersentuh menerima hadiah istimewa tersebut. Agustina menceritakan reaksi Presiden Prabowo, "Beliau surprise sih, karena masih ada yang nyimpen uang yang ditandatangani ayahandanya beliau." Reaksi tersebut menunjukkan betapa berharganya hadiah tersebut bagi Presiden Prabowo.
Hadiah ini bukan sekadar uang, tetapi sebuah simbol penghormatan dan pengingat akan sejarah keluarga dan masa lalu Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menghargai sejarah dan warisan budaya bangsa. Pemberian uang langka ini menjadi momen unik dan berkesan dalam rangkaian pelantikan Presiden Prabowo Subianto.
Pemberian uang langka ini juga menjadi sorotan publik. Banyak yang mengapresiasi inisiatif Agustina Arumsari dalam memberikan hadiah yang sarat makna sejarah. Hal ini menunjukkan bahwa sejarah dapat dihargai dan dirayakan dalam berbagai cara, bahkan melalui benda-benda sederhana seperti uang kuno.
Konteks Sejarah dan Era Digital
Pemberian uang langka tahun 1953 ini memberikan konteks yang menarik dalam era digital saat ini. Di tengah dominasi transaksi non-tunai, uang fisik, khususnya uang kuno, menjadi benda yang semakin langka dan bernilai sejarah. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai sejarah dan warisan budaya bangsa.
Agustina Arumsari, melalui tindakannya, telah berhasil menggabungkan elemen sejarah dan modernitas. Ia telah menunjukkan bahwa sejarah dapat dihargai dan dirayakan dalam berbagai cara, bahkan melalui benda-benda sederhana seperti uang kuno. Semoga tindakan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai sejarah dan warisan budaya bangsa.
Secara keseluruhan, momen pemberian uang langka ini menjadi sebuah cerita menarik yang menggabungkan unsur kejutan, sejarah, dan penghormatan. Ini menjadi bukti bahwa sejarah tidak hanya ada di buku-buku, tetapi juga dapat hadir dalam bentuk benda-benda yang menyimpan cerita dan makna mendalam.