Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dorong Pemanfaatan Produk Lokal untuk Program MBG
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dicky Chandra, mendorong pemanfaatan produk lokal untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna meningkatkan perekonomian daerah dan memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Dicky Chandra, mengusulkan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah memanfaatkan produk lokal. Inisiatif ini bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Peninjauan langsung ke SMP Negeri 12 Kawalu pada Selasa, 18 Maret 2024, menjadi momentum penting dalam menyampaikan usulan tersebut.
Saat meninjau pembagian MBG berupa makanan kering untuk berbuka puasa di SMP Negeri 12 Kawalu, Dicky Chandra menekankan pentingnya peran produk lokal dalam program ini. Ia berharap, "Sebisa mungkin makanan bergizinya itu didapatkan asli dari Kota Tasikmalaya supaya ada perputaran ekonomi di Kota Tasikmalaya." Langkah ini dinilai strategis untuk memberdayakan petani dan peternak lokal.
Program MBG di Kota Tasikmalaya saat ini masih fokus pada penyediaan makanan kering, seperti makanan kemasan yang cocok untuk berbuka puasa. Namun, Wakil Wali Kota berharap ke depannya, program ini dapat mencakup makanan basah yang menggunakan bahan baku lokal, seperti telur, sayuran, dan daging dari peternak dan petani setempat. Hal ini akan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi perekonomian daerah.
Pemanfaatan Produk Lokal untuk Tingkatkan Ekonomi Daerah
Dicky Chandra menjelaskan bahwa pemanfaatan produk lokal dalam program MBG bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Tasikmalaya. Dengan membeli bahan baku dari petani dan peternak lokal, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian daerah.
Ia menambahkan, "Pascapuasa makannya makanan basah, otomatis ada telur segala macam yang bisa membantu para petani atau para peternak yang ada di Kota Tasikmalaya, kalau sekarang ini kan masih menggunakan makanan kering." Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung sektor pertanian dan peternakan di Tasikmalaya.
Program MBG yang digagas pemerintah pusat ini bertujuan untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Diharapkan program ini dapat menciptakan generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan kuat.
Evaluasi dan Perbaikan Program MBG
Wakil Wali Kota Tasikmalaya juga menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan terhadap program MBG. Ia menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan program ini, sehingga perlu dilakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan program berjalan sesuai harapan.
Dicky Chandra juga memperhatikan disparitas akses terhadap makanan bergizi antara kalangan ekonomi mampu dan kurang mampu. Ia melihat pemerintah berupaya untuk memperbaiki akses gizi bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah yang masih kurang mendapatkan asupan gizi yang memadai. "Ini mungkin saya melihat pemerintah ingin memperbaiki sisi itu (yang kekurangan makanan)," ujarnya.
Evaluasi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari kualitas bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi makanan kepada siswa. Tujuannya adalah untuk memastikan program MBG dapat berjalan efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
Implementasi MBG di SMP Negeri 12 Kawalu
Kepala SMP Negeri 12 Kawalu, Ade Nuriadin, melaporkan bahwa pembagian program MBG di sekolahnya telah berjalan lancar selama dua hari. Sebanyak 1.105 siswa di sekolah tersebut menerima manfaat dari program ini. Makanan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan gizi untuk berbuka puasa.
Pihak sekolah, menurut Ade Nuriadin, hanya berperan sebagai penerima dan penyalur program MBG. Meskipun demikian, sekolah tetap melakukan pengawasan terhadap kualitas dan standar gizi makanan yang diberikan kepada siswa. "Kami pihak sekolah hanya menerima saja, meski demikian kami juga mengamati, kemungkinan dari kualitas, dan standar ini sudah berlapis pengamanan bergizinya," katanya.
Keberhasilan implementasi program MBG di SMP Negeri 12 Kawalu menjadi contoh baik bagi sekolah-sekolah lain dalam melaksanakan program ini. Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, sekolah, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Secara keseluruhan, program MBG di Kota Tasikmalaya menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan anak-anak. Dengan pemanfaatan produk lokal, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.