Waspada Banjir dan Longsor! BPBD Lebak Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan Selama Ramadhan
BPBD Lebak mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor selama Ramadhan 1446 H, seiring prediksi cuaca buruk dari BMKG.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, khususnya banjir dan longsor, selama bulan Ramadhan 1446 H. Imbauan ini dikeluarkan menyusul prediksi cuaca buruk dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengindikasikan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, meskipun durasi hujannya cukup lama. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, di Rangkasbitung, Lebak, pada Sabtu, 8 Maret 2024.
"Kita malam ini dilanda curah hujan dengan intensitas rendah dan sedang," ungkap Febby Rizky Pratama. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, terutama di wilayah-wilayah yang rentan bencana di Kabupaten Lebak. Imbauan kewaspadaan ini sangat penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan meminimalisir kerugian materiil.
Wilayah Kabupaten Lebak memang memiliki topografi yang beragam, meliputi pegunungan, perbukitan, aliran sungai, dan pesisir pantai. Kondisi geografis ini membuat Kabupaten Lebak rawan terhadap berbagai bencana alam. Dari 28 kecamatan di Kabupaten Lebak, sebagian besar masuk kategori rawan bencana, sehingga kewaspadaan seluruh elemen masyarakat, termasuk relawan kecamatan dan desa, sangatlah penting.
Antisipasi Bencana di Kabupaten Lebak
Menyikapi potensi bencana hidrometeorologi, BPBD Kabupaten Lebak telah menginstruksikan relawan kecamatan dan desa untuk mengoptimalkan upaya pencegahan bencana, khususnya jika durasi curah hujan melebihi lima jam. Langkah ini merupakan bagian dari upaya proaktif untuk meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi. "Kami menginstruksikan relawan kecamatan dan relawan desa agar mengoptimalkan pencegahan bencana alam jika durasi curah melebihi 5 jam," tegas Febby.
Meskipun hingga saat ini Kabupaten Lebak belum mengalami kejadian banjir dan longsor seperti yang terjadi di Kabupaten Serang dan Pandeglang, BPBD tetap bersiaga penuh. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman jika hujan deras disertai petir dan angin kencang terjadi. Pengendara yang akan menuju wilayah pedalaman juga diimbau untuk berhati-hati dan beristirahat jika cuaca buruk terjadi, guna menghindari potensi bahaya seperti pohon tumbang dan longsor, terutama di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Lebak telah mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik. Peralatan yang disiapkan meliputi kendaraan roda dua dan empat, mobil dapur umum, tambang, gergaji mesin, perahu karet, dan pelampung. Kesiapan logistik juga menjadi prioritas, untuk memastikan ketersediaan makanan dan minuman bagi masyarakat yang terdampak bencana.
Posko Utama Siaga 24 Jam
Selain kesiapan peralatan dan logistik, BPBD juga mendirikan posko utama yang melibatkan petugas kebencanaan dan relawan. Posko ini beroperasi selama 24 jam penuh dengan sistem piket bergantian untuk memastikan respon cepat terhadap setiap kejadian. "Kami menjalankan piket di posko utama selama 24 jam dengan bergantian guna meningkatkan kewaspadaan bencana alam," jelas Febby.
Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan BPBD Kabupaten Lebak ini menunjukkan komitmen untuk melindungi masyarakat dari potensi bencana alam selama bulan Ramadhan. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana dan meminimalisir dampaknya.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari BPBD setempat. Keselamatan dan keamanan warga selama bulan Ramadhan menjadi prioritas utama.