Waspada Banjir Kiriman! BPBD Palangka Raya Imbau Warga Bantaran Sungai Tetap Siaga
BPBD Palangka Raya mengimbau warga bantaran Sungai Kahayan untuk waspada banjir kiriman menyusul potensi cuaca ekstrem dan kenaikan debit air sungai hingga pertengahan April mendatang.
Banjir kiriman kembali mengancam Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mengimbau warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Kahayan untuk meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini dikeluarkan menyusul kenaikan debit air sungai dan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga pertengahan April 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, menyampaikan imbauan tersebut pada Selasa, 8 April 2024. "Saat ini kenaikan debit air Sungai Kahayan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terdampak banjir berpotensi terjadi. Kami minta warga tetap waspada," tegas Budi. Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan informasi dari BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya yang memprediksi cuaca ekstrem akan terus terjadi.
Bencana banjir sebelumnya telah menimbulkan dampak signifikan. Pada Maret 2024 lalu, banjir luapan Sungai Kahayan telah mengakibatkan 21.097 warga dari 6.852 kepala keluarga terdampak. Sebanyak 3.892 rumah di 16 kelurahan dari empat kecamatan di Kota Palangka Raya terendam banjir. Kenaikan debit air sungai mencapai 5 hingga 10 sentimeter di beberapa wilayah, termasuk Jalan Anoi, Gang Mandau, Jalan Kalimantan, Jalan Riau, dan kawasan Rindang Banua.
BPBD Lakukan Pemantauan dan Koordinasi
BPBD Kota Palangka Raya saat ini tengah gencar melakukan pemantauan berkala di titik-titik rawan banjir. Pemantauan ini bertujuan untuk mengantisipasi meluasnya dampak banjir dan memetakan lokasi strategis sebagai pusat evakuasi dan pengungsian jika diperlukan. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi intensif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi prakiraan cuaca harian dan mingguan.
Budi menambahkan, kenaikan debit air Sungai Kahayan disebabkan oleh hujan lebat di sejumlah wilayah hulu sungai di Kalimantan Tengah, ditambah dengan hujan yang mengguyur Kota Palangka Raya. Kenaikan air sungai rata-rata menggenangi jalan lingkungan dan sebagian perumahan warga. Kondisi ini membuat akses jalan terhambat dan beberapa rumah terendam.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD juga mengimbau warga untuk tidak meletakkan barang elektronik di lantai rumah. Hal ini untuk mencegah kerusakan barang elektronik jika terjadi banjir secara tiba-tiba, seperti yang terjadi pada bulan Maret lalu.
Imbauan Kepada Masyarakat
Masyarakat di bantaran sungai dan kawasan dataran rendah diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi banjir kiriman. Perhatikan informasi cuaca dari BMKG dan ikuti arahan dari BPBD setempat. Siapkan rencana evakuasi dan tempat pengungsian jika diperlukan. Langkah-langkah antisipasi ini sangat penting untuk meminimalisir dampak kerugian akibat banjir.
BPBD Palangka Raya berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Kerja sama dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana banjir ini. Semoga dengan kewaspadaan dan kesiapan bersama, dampak banjir dapat diminimalisir.
"Kenaikan debit air Sungai Kahayan ini terjadi karena sejumlah wilayah Kalteng yang menjadi hulu sungai mulai diguyur hujan lebat. Kondisi ini ditambah dengan juga diguyurnya hujan di Kota Palangka Raya," kata Budi menjelaskan penyebab naiknya debit air sungai.