Waspada! BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem Angin Kencang di Maluku
BMKG memperingatkan masyarakat Maluku terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang yang diperkirakan terjadi hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Maluku. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang yang diperkirakan melanda sejumlah wilayah pada hari ini. Peringatan ini dikeluarkan sebagai respons terhadap kondisi atmosfer yang menunjukkan peningkatan potensi cuaca buruk.
Menurut BMKG, cuaca ekstrem ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Prakiraan cuaca menunjukkan bahwa kondisi ini akan berlangsung mulai pukul 10.45 WIT hingga 14.00 WIT. Masyarakat diminta untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Kamari, menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini. Pemerintah daerah juga diimbau untuk aktif mensosialisasikan informasi cuaca dan melakukan pemantauan lapangan guna meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan cuaca ekstrem ini.
Wilayah yang Berpotensi Terdampak
Beberapa wilayah di Maluku diprediksi akan mengalami dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem ini. Kabupaten Maluku Tengah, termasuk Amahai, Teon Nila Serua, Banda, Tehoru, Salahutu, Leihitu, Teluk Elpaputih, Leihitu Barat, dan Telutih, menjadi salah satu wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, Kabupaten Seram Bagian Timur, meliputi Seram Timur, Tutuk Tolu, Kilmury, Kian Darat, Siritaun Wida Timur, dan Teluk Waru, juga masuk dalam daftar wilayah berpotensi terdampak.
Kabupaten Kepulauan Aru, khususnya Aru Tengah Selatan, serta Kota Ambon, termasuk Nusanive, Sirimau, Baguala, Teluk Ambon, dan Leitimur Selatan, juga diperkirakan akan merasakan dampak cuaca ekstrem. BMKG juga mengingatkan bahwa potensi perluasan hujan lebat dan cuaca ekstrem dapat meluas ke wilayah lain, seperti Saparua, Pulau Haruku, dan Saparua Timur di Kabupaten Maluku Tengah.
“Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon Kamari di Ambon, Senin.
Imbauan untuk Sektor Pelayaran dan Penerbangan
Selain masyarakat umum, BMKG juga memberikan perhatian khusus kepada sektor pelayaran dan penerbangan di wilayah Maluku. Aktivitas pelayaran dan penerbangan disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca yang berubah-ubah. Angin kencang dan jarak pandang yang terbatas akibat hujan lebat dapat menjadi faktor risiko yang signifikan bagi keselamatan pelayaran dan penerbangan.
Para pelaku industri pelayaran dan penerbangan diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Penundaan atau pembatalan perjalanan mungkin menjadi pilihan yang bijaksana demi menghindari risiko yang tidak diinginkan. Keselamatan penumpang dan awak menjadi prioritas utama dalam situasi cuaca ekstrem ini.
BMKG mengimbau agar masyarakat selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi, seperti situs atau akun media sosial BMKG, juga bisa melalui call center 196.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor dan bantaran sungai diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama saat hujan deras berlangsung dalam waktu yang lama. Pemerintah daerah diharapkan aktif dalam menyebarkan informasi cuaca dan melakukan pemantauan lapangan secara berkala. Dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan dampak buruk dari cuaca ekstrem dapat diminimalkan.