Waspada Cuaca Ekstrem! Gubernur Lampung Imbau Jaga Stabilitas Pangan
Gubernur Lampung meminta kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Bandarlampung, 7 Maret 2024 - Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengimbau seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Maret. Peringatan ini disampaikan menyusul potensi dampak cuaca ekstrem terhadap stabilitas pasokan dan harga pangan di Provinsi Lampung. Ancaman inflasi akibat gangguan distribusi pangan menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
"BMKG memprediksi hingga akhir Maret cuaca masih ekstrem, dan potensi banjir masih ada. Jangan sampai ini terjadi karena bisa menyebabkan inflasi yang cukup tinggi," tegas Rahmat Mirzani Djausal dalam keterangan resminya di Bandarlampung, Jumat lalu. Ia menekankan pentingnya langkah antisipatif untuk mencegah dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat, khususnya menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya menjaga kelancaran distribusi pangan. Gangguan cuaca dapat menghambat distribusi, sehingga perlu adanya kesiapan dari berbagai pihak untuk memastikan pasokan pangan tetap terjaga. Hal ini menjadi krusial untuk mencegah lonjakan harga dan kelangkaan bahan pokok.
Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Stabilitas Pangan
Pemerintah Provinsi Lampung menyadari pentingnya antisipasi terhadap potensi dampak cuaca ekstrem terhadap stabilitas harga pangan. Oleh karena itu, berbagai langkah strategis telah dan akan terus dilakukan. Selain mewaspadai cuaca, kesiapan sarana dan prasarana transportasi juga menjadi fokus utama. Jalan-jalan utama, baik nasional maupun provinsi, menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran distribusi barang dan mobilitas masyarakat.
"Kesiapan sarana transportasi dan infrastruktur jalan juga penting, jadi kami prioritaskan jalan yang menghubungkan antar daerah, seperti jalan nasional dan jalan provinsi. Sehingga melalui interkoneksi ini moda transportasi barang ataupun transportasi masyarakat lancar selama Ramadhan ini," jelas Gubernur Rahmat Mirzani Djausal.
Ia juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan menghindari panic buying. Kebiasaan tersebut justru dapat memperparah situasi dan memicu inflasi. Pemerintah, menurutnya, berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan.
"Kadang kebiasaan kita ini menyebabkan inflasi, jadi mari bersama memastikan memberi informasi ke masyarakat bahwa pemerintah bisa menjaga harga dan pasokan pangan tetap stabil," imbuhnya.
Ketersediaan Pangan Lampung hingga Mei 2024
Pemerintah Provinsi Lampung telah memastikan ketersediaan pasokan pangan hingga Mei 2024. Berikut data rincian ketersediaan beberapa komoditas pangan utama:
- Beras: Ketersediaan 1,05 juta ton, kebutuhan 284.531 ton (surplus 766.536 ton)
- Jagung: Ketersediaan 496.567 ton, kebutuhan 365.151 ton (surplus 131.416 ton)
- Kedelai: Ketersediaan 31.621 ton, kebutuhan 25.169 ton (surplus 6.452 ton)
- Bawang Merah: Ketersediaan 15.118 ton, kebutuhan 10.611 ton (surplus 4.507 ton)
- Bawang Putih: Ketersediaan 13.726 ton, kebutuhan 9.032 ton (surplus 4.694 ton)
- Cabai Rawit: Ketersediaan 20.839 ton, kebutuhan 17.848 ton (surplus 2.991 ton)
- Cabai Besar: Ketersediaan 10.220 ton, kebutuhan 8.746 ton (surplus 1.474 ton)
- Daging Sapi: Ketersediaan 14.126 ton, kebutuhan 8.509 ton (surplus 5.617 ton)
- Daging Ayam: Ketersediaan 40.448 ton, kebutuhan 30.695 ton (surplus 9.753 ton)
- Telur: Ketersediaan 78.256 ton, kebutuhan 30.251 ton (surplus 48.005 ton)
- Gula Pasir: Ketersediaan 53.574 ton, kebutuhan 31.505 ton (surplus 22.069 ton)
- Minyak Goreng: Ketersediaan 87.652 ton, kebutuhan 58.055 ton (surplus 29.597 ton)
Data tersebut menunjukkan surplus yang cukup signifikan untuk berbagai komoditas pangan utama di Provinsi Lampung. Namun, pemerintah tetap menekankan pentingnya kewaspadaan dan antisipasi terhadap potensi gangguan distribusi akibat cuaca ekstrem.
Dengan langkah-langkah antisipatif dan kerja sama seluruh pihak, diharapkan stabilitas pasokan dan harga pangan di Provinsi Lampung dapat tetap terjaga selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.