Waspada! Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Nias
BMKG memprakirakan gelombang tinggi hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Nias, Sumatera Utara hingga Selasa pagi, membahayakan pelayaran dan warga pesisir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Medan, mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan Nias, Sumatera Utara. Peringatan ini disampaikan menyusul prakiraan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpotensi terjadi hingga Selasa (25/2) pagi. Gelombang tinggi ini berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran dan mengancam keselamatan warga di pesisir.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Rizki Fadhillah Pratama Putra, menjelaskan potensi gelombang tinggi tersebut akan terjadi di beberapa wilayah perairan sekitar Kepulauan Nias. Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, Perairan Timur Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu, Perairan Barat Kepulauan Nias, dan Perairan Barat Kepulauan Batu. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya ini.
Informasi ini disampaikan pada Senin (24/2) di Medan, Sumatera Utara. Peringatan dini ini penting untuk memberikan waktu bagi nelayan, operator kapal, dan warga pesisir untuk mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari potensi bahaya gelombang tinggi yang membahayakan.
Potensi Bahaya Gelombang Tinggi di Perairan Nias
BMKG menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan berkisar 8-25 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, angin umumnya bergerak dari barat daya menuju barat laut dengan kecepatan berkisar 8-30 knot. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gelombang tinggi yang membahayakan.
Tinggi gelombang yang mencapai 1,25 meter dan kecepatan angin hingga 15 knot berisiko terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan. Sedangkan untuk kapal tongkang, bahaya muncul jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. BMKG menekankan pentingnya memperhatikan peringatan dini ini untuk menghindari kecelakaan laut.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan warga yang tinggal di pesisir pantai untuk selalu waspada. Gelombang tinggi berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi pemukiman dan aktivitas warga di sekitar pantai. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir risiko kerugian.
Imbauan Waspada bagi Nelayan dan Warga Pesisir
"Bagi warga yang tinggal di pesisir juga diimbau untuk waspada karena bisa terdampak dari gelombang tinggi tersebut," kata Rizki Fadhillah Pratama Putra. Imbauan ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat pesisir menghadapi potensi gelombang tinggi. Masyarakat diimbau untuk memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Nelayan juga diimbau untuk memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut. Mereka harus memastikan keselamatan mereka dengan memperhatikan prakiraan cuaca dan tinggi gelombang. Keputusan untuk melaut harus didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan faktor keamanan.
Selain itu, memperhatikan kondisi kapal dan perlengkapan keselamatan juga sangat penting. Persiapan yang matang akan membantu meminimalisir risiko kecelakaan laut. Dengan demikian, keselamatan nelayan dan aset mereka dapat terjaga.
BMKG terus memantau kondisi cuaca dan akan memberikan informasi terkini jika terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG.
Kesimpulannya, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan warga pesisir di sekitar Nias, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan dan aktivitas mereka. Pemantauan informasi cuaca terkini dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk meminimalisir risiko.