Yapis: Pelopor Pendidikan di Tanah Papua, Bukti Toleransi dan Dedikasi
Kemenag Jayawijaya mengakui Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) sebagai salah satu dari lima yayasan pelopor pendidikan di Papua Pegunungan, yang telah berdedikasi selama puluhan tahun tanpa memandang latar belakang agama siswa.
Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, mendapat pengakuan resmi sebagai yayasan pelopor pendidikan di Tanah Papua. Pengakuan ini disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayawijaya, Tinus Giban, pada Senin, 3 Juli 2023. Pengakuan tersebut menyorot peran penting Yapis dalam memajukan pendidikan di wilayah tersebut, khususnya dalam konteks keberagaman dan inklusivitas.
Menurut Tinus Giban, Yapis termasuk dalam lima yayasan pendidikan yang berperan penting dalam perkembangan pendidikan di Papua Pegunungan. Empat yayasan lainnya adalah Yayasan Pendidikan Kristen (YPK), Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK), Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Gereja-gereja Injili (YPPGI), dan Yayasan Pendidikan Advent (YPA). Kelima yayasan ini telah berkontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Meskipun berfokus pada pendidikan Islam, Yapis telah membuktikan komitmennya terhadap inklusivitas dengan menerima siswa dari berbagai latar belakang agama, termasuk anak-anak asli Papua Pegunungan yang beragama non-Muslim. Hal ini menunjukkan toleransi dan dedikasi Yapis dalam memajukan pendidikan tanpa memandang perbedaan agama.
Peran Penting Yapis dalam Pendidikan Papua Pegunungan
Selama puluhan tahun, Yapis telah berperan aktif dalam memajukan pendidikan di Papua Pegunungan. Kontribusi Yapis tidak hanya dirasakan oleh umat Muslim, tetapi juga oleh masyarakat luas di wilayah tersebut. Banyak siswa non-Muslim yang telah mengenyam pendidikan di Yapis, menunjukkan komitmen yayasan ini terhadap pendidikan inklusif.
Kepala Kemenag Jayawijaya, Tinus Giban, menekankan apresiasi pemerintah dan masyarakat asli Papua Pegunungan terhadap peran Yapis. “Kami sebagai pemerintah tetapi juga masyarakat asli Papua Pegunungan sangat menghargai peran Yapis dalam memajukan sektor pendidikan di Papua Pegunungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Giban berharap Yapis dan empat yayasan pelopor lainnya akan terus mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua Pegunungan. Kerjasama antara pemerintah dan lembaga pendidikan dinilai sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Dukungan Kemenag terhadap Lembaga Pendidikan Keagamaan
Kemenag Kabupaten Jayawijaya juga turut berperan aktif dalam mendukung lembaga-lembaga pendidikan keagamaan di wilayah tersebut. Bantuan diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk bantuan operasional dan dukungan terhadap guru-guru agama. Besaran bantuan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia setiap tahunnya.
Saat ini, Kemenag Jayawijaya memiliki guru-guru agama dari berbagai latar belakang kepercayaan. Tercatat, terdapat lima guru agama Katolik, 16 guru agama Kristen Protestan, dan satu guru agama Islam yang bertugas di bawah naungan Kemenag Kabupaten Jayawijaya.
Komitmen Kemenag dalam mendukung lembaga pendidikan keagamaan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Papua Pegunungan, khususnya dalam konteks keberagaman agama.
Keberadaan Yapis sebagai yayasan pelopor pendidikan di Papua Pegunungan menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berkualitas dapat diraih tanpa memandang latar belakang agama. Kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat krusial dalam memajukan pendidikan di wilayah tersebut dan membangun sumber daya manusia yang unggul.