Ahli Ginjal Bantah Mitos: Pasien PGK Boleh Makan Buah!
Dokter Spesialis Penyakit Dalam bantah rumor pasien gagal ginjal dilarang konsumsi buah, berikan rekomendasi buah rendah kalium, dan jelaskan pentingnya deteksi dini.
Jakarta, 13 Maret 2024 - Sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia kesehatan. Beredar rumor yang menyebutkan bahwa pasien penyakit ginjal kronis (PGK) dilarang mengonsumsi buah-buahan. Namun, kabar tersebut langsung ditepis oleh dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi serta anggota Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Perkumpulan Nefrologi Indonesia (Pernefri). Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis lalu, dr. Tunggul dengan tegas menyatakan, "Pasien dengan PGK dilarang mengonsumsi jenis buah-buahan. Siapa yang setuju ini? Itu mitos ya!"
Pernyataan dr. Tunggul tersebut memberikan angin segar bagi para penderita PGK. Selama ini, banyak pasien yang merasa khawatir dan membatasi konsumsi buah karena takut memperburuk kondisi ginjal mereka. Kejelasan informasi ini diharapkan dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup para penderita PGK.
Lebih lanjut, dr. Tunggul menjelaskan bahwa pasien PGK tetap boleh mengonsumsi buah, tetapi harus selektif. Pemilihan buah rendah kalium dan menghindari konsumsi berlebihan menjadi kunci penting. Ia merekomendasikan beberapa jenis buah rendah kalium seperti apel, blueberry, raspberry, anggur, persik, nanas, pir, dan cranberry. Sebaliknya, buah-buahan tinggi kalium seperti pisang, kelapa, kurma, belimbing, alpukat, kiwi, dan jambu biji sebaiknya dikonsumsi dengan bijak atau dihindari.
Mitos Seputar Penyakit Ginjal Kronis
Selain mitos tentang larangan konsumsi buah, dr. Tunggul juga membantah mitos lain yang beredar di masyarakat. Salah satu mitos yang sering dipercaya adalah konsumsi obat hipertensi seumur hidup dapat menyebabkan kerusakan ginjal. "Obat bagi penderita penyakit ginjal kronis adalah untuk meringankan penyakit, bukan penyebab kerusakan," tegas dr. Tunggul. Ia menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman.
Lebih lanjut, dr. Tunggul menjelaskan bahwa penyakit ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya, baik secara akut maupun kronis. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti berkurangnya aliran darah ke ginjal, infeksi, obat-obatan, zat kimia, tumor, atau batu saluran kemih. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk hipertensi, anemia, retensi garam dan air, penyakit kardiovaskular, gangguan mineral dan tulang, sirosis metabolik, gangguan elektrolit, dan sindrom uremia.
Sindrom uremia sendiri merupakan kondisi di mana kadar urea dalam darah sangat tinggi, sehingga menjadi racun bagi tubuh. Oleh karena itu, penting bagi penderita PGK untuk selalu memantau kondisi kesehatan mereka dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Ginjal
Dalam kesempatan tersebut, dr. Tunggul juga memberikan pesan penting mengenai pencegahan dan deteksi dini penyakit ginjal. Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 80 persen kasus penyakit ginjal kronis dapat dicegah atau diperlambat jika ada kesadaran akan deteksi dini kesehatan ginjal. Hal ini menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala dan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal.
Kesimpulannya, informasi yang disampaikan dr. Tunggul sangat penting bagi para penderita PGK dan masyarakat luas. Dengan memahami fakta dan membuang mitos seputar penyakit ginjal, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan perawatan yang tepat, sehingga kualitas hidup para penderita PGK dapat meningkat.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat terkait kondisi kesehatan ginjal Anda.