Cegah Dehidrasi Saat Puasa: Atur Asupan Cairan dengan Pola 4-4-2
Tips pengaturan cairan tubuh selama puasa untuk mencegah dehidrasi, dengan pola konsumsi air putih yang tepat bagi orang dewasa dan anak-anak, serta anjuran olahraga bagi penderita asam urat.
Jakarta, 3 Maret 2024 (ANTARA) - dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, membagikan kiat penting memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama bulan puasa untuk mencegah dehidrasi. Dehidrasi merupakan masalah umum saat berpuasa, sehingga pengaturan asupan cairan sangat krusial. Artikel ini menjelaskan pola konsumsi air putih yang direkomendasikan untuk orang dewasa dan anak-anak, serta memberikan saran khusus bagi penderita asam urat.
Kebutuhan cairan harian orang dewasa berkisar antara 2.000 hingga 2.500 mililiter (ml). Untuk memenuhi kebutuhan ini selama berpuasa, dr. Mulianah menyarankan pola konsumsi air putih 4-4-2. Pola ini membagi konsumsi air putih menjadi tiga sesi: sahur, berbuka, dan sebelum tidur. Hal ini penting untuk menjaga hidrasi tubuh sepanjang hari.
Pola 4-4-2 dijelaskan sebagai berikut: empat gelas air putih saat sahur (misalnya, dua gelas di awal dan dua gelas menjelang imsak), empat gelas saat berbuka (dua gelas saat berbuka dan dua gelas setelah shalat Tarawih), dan dua gelas sebelum tidur. Penyesuaian pola ini penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh selama berpuasa.
Atur Konsumsi Cairan Sesuai Usia
Untuk anak-anak, kebutuhan cairan harian berkisar antara 1.500 hingga 2.000 ml. dr. Mulianah menyarankan pola konsumsi yang fleksibel, misalnya 3-3-2 atau 2-4-2, dengan setiap gelas berisi sekitar 200 ml. Pola ini disesuaikan dengan kebutuhan dan usia anak. Yang terpenting adalah pembagian asupan cairan yang merata di waktu sahur, berbuka, dan sebelum tidur.
Pembagian asupan cairan yang tepat sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh, terutama bagi anak-anak yang lebih rentan terhadap dehidrasi. Orang tua perlu memperhatikan asupan cairan anak-anak selama bulan puasa dan memastikan mereka tetap terhidrasi dengan baik.
Selain memperhatikan jumlah asupan, penting juga untuk memperhatikan jenis cairan yang dikonsumsi. Air putih tetap menjadi pilihan terbaik karena tidak mengandung kalori dan gula tambahan yang dapat mengganggu kesehatan. Hindari minuman manis dan berkafein yang dapat memperparah dehidrasi.
Olahraga dan Asam Urat
dr. Mulianah juga menekankan pentingnya memperhatikan aktivitas fisik, terutama bagi penderita penyakit tertentu seperti asam urat. Pasien asam urat harus menghindari dehidrasi, sehingga waktu olahraga sebaiknya disesuaikan, misalnya sebelum atau setelah berbuka puasa. Hal ini untuk mencegah peningkatan asam urat akibat dehidrasi.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik mengenai pengaturan asupan cairan dan aktivitas fisik selama berpuasa, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Konsultasi ini akan membantu memastikan asupan cairan yang tepat dan aman bagi tubuh.
Menjaga hidrasi tubuh selama puasa sangat penting untuk kesehatan dan kebugaran. Dengan memperhatikan pola konsumsi cairan yang tepat dan menyesuaikan aktivitas fisik, kita dapat mencegah dehidrasi dan menjalani ibadah puasa dengan lebih sehat dan nyaman. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami masalah kesehatan.
Dengan menerapkan tips di atas, diharapkan kita dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih sehat dan terhindar dari dehidrasi. Konsultasikan selalu dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.