Fadli Zon Promosikan Kekayaan Budaya Indonesia di Waves Summit 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mempromosikan keanekaragaman budaya dan potensi industri kreatif Indonesia di Waves Summit 2025 di Mumbai, India, menonjolkan potensi besar Indonesia di kancah internasional.
Jakarta, 2 Mei 2025 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, baru-baru ini mempromosikan pesona budaya Indonesia di panggung internasional melalui partisipasinya dalam World Audio Visual and Entertainment (Waves) Summit 2025 di Mumbai, India. Acara yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 4 Mei ini menjadi platform bagi Menteri Fadli Zon untuk memamerkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Lebih dari 1.340 kelompok etnik, 718 bahasa daerah, dan ribuan situs serta ekspresi budaya tak benda menjadi bukti betapa kayanya Indonesia. Ia juga menekankan keberadaan 60 persen fosil Homo erectus dunia dan lukisan gua prasejarah tertua berusia 52.000 tahun di Indonesia. "Ini bukan sekadar kekayaan budaya, melainkan kekuatan penceritaan," tegasnya.
Partisipasi dalam Waves Summit 2025 bukan hanya sekedar promosi budaya semata. Menteri Fadli Zon juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memaparkan potensi besar industri kreatif Indonesia. Dengan lebih dari 12 juta kreator dan 52 persen penduduk berusia di bawah 30 tahun, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi produsen dan pasar utama konten kreatif di Asia Tenggara.
Potensi Industri Kreatif Indonesia
Menteri Fadli Zon memberikan contoh kesuksesan film animasi lokal, "Jumbo", yang berhasil melampaui jumlah penonton film Disney Frozen 2 di Asia Tenggara. Sukses tersebut menjadi bukti nyata kekuatan industri kreatif Indonesia. "Pada 2024, Indonesia mencatatkan 122,7 juta penonton bioskop dengan 67 persen pasar dikuasai film lokal. Ini menunjukkan kekuatan ekosistem film dan budaya," tambahnya. Data tersebut menunjukkan daya saing industri perfilman Indonesia di pasar regional.
Lebih lanjut, Menteri Fadli Zon menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen menjadikan budaya sebagai pilar strategis pembangunan nasional dan alat diplomasi. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia. Komitmen ini diwujudkan dalam berbagai program dan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor kebudayaan.
Keberhasilan film "Jumbo" juga menunjukkan potensi besar animasi Indonesia di pasar internasional. Hal ini membuka peluang bagi kolaborasi internasional di bidang animasi dan perfilman. Pemerintah Indonesia mendorong terciptanya ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan industri kreatif.
Diplomasi Budaya Indonesia
Menteri Fadli Zon juga menekankan pentingnya diplomasi budaya sebagai alat untuk membangun perdamaian dan ketahanan global. Indonesia siap berkolaborasi dan berbagi pengetahuan dengan negara lain untuk membentuk era baru kerja sama media lintas negara. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam membangun hubungan internasional yang lebih baik melalui budaya.
Melalui partisipasi di Waves Summit 2025, Indonesia berhasil memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi industri kreatifnya kepada dunia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Diplomasi budaya yang dijalankan oleh Kementerian Kebudayaan menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional.
Partisipasi aktif Indonesia dalam forum internasional seperti Waves Summit 2025 merupakan strategi penting untuk mempromosikan budaya dan industri kreatif Indonesia. Dengan menunjukkan potensi yang besar, Indonesia diharapkan dapat menarik investasi asing dan memperkuat kerja sama internasional di berbagai bidang.
Ke depan, Indonesia akan terus berupaya untuk mengembangkan sektor kebudayaan dan industri kreatif. Pemerintah akan terus mendukung para kreator dan seniman Indonesia agar dapat berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Diplomasi budaya akan terus menjadi alat penting dalam memperkenalkan Indonesia kepada dunia.