Indonesia dan Prancis Perkuat Kerja Sama Budaya, MoU Siap Ditandatangani
Menteri Kebudayaan Indonesia dan Prancis bertemu di Cannes, menyepakati penguatan kerja sama budaya dan penandatanganan MoU pada kunjungan Presiden Macron ke Indonesia.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Menbud), Fadli Zon, baru-baru ini bertemu dengan Menteri Kebudayaan Republik Prancis, Rachida Dati, di Cannes, Prancis. Pertemuan tersebut membahas upaya memperkuat kerja sama budaya antara kedua negara yang telah terjalin sejak tahun 1969. Kunjungan ini menjadi langkah penting menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada akhir Mei mendatang.
"Saya dan Menteri Rachida berdiskusi tentang kerja sama di bidang kebudayaan yang akan menjadi fokus utama dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Jakarta akhir Mei ini," kata Menbud Fadli Zon dalam keterangannya di Jakarta, Minggu. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kolaborasi dalam berbagai sektor kebudayaan, menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara.
Kerja sama ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pembangunan ekosistem seni dan perfilman, pengelolaan museum, pelestarian warisan budaya, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kebudayaan. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dan Prancis untuk memperkaya dan memperluas pertukaran budaya di antara kedua bangsa.
Kerja Sama di Bidang Perfilman dan Industri Kreatif
Indonesia dan Prancis berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam ekosistem perfilman melalui kerja sama dengan Centre National du Cinéma et de l’image animée (CNC) Prancis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi film Indonesia dan membuka akses pasar internasional yang lebih luas. Kolaborasi ini juga akan meliputi pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi para sineas Indonesia.
Menbud Fadli Zon juga memaparkan keberhasilan film Indonesia di kancah internasional, seperti film "Renoir", sebuah kolaborasi Indonesia, Jepang, Prancis, Singapura, dan Filipina yang masuk kompetisi utama Festival Film Cannes, dan film animasi "Jumbo" yang telah meraih 10 juta penonton. Keberhasilan ini menjadi bukti kualitas dan daya saing perfilman Indonesia di tingkat global.
Lebih lanjut, Menbud menekankan pentingnya sektor industri budaya kreatif dalam hubungan Indonesia dan Prancis. Kedua negara memiliki minat dan komitmen yang sama dalam membangun kolaborasi, termasuk produksi film bersama, pelatihan, residensi, dan berbagai kegiatan pembinaan bagi para pelaku seni. Hal ini menunjukkan kesamaan visi dan misi dalam memajukan industri kreatif di kedua negara.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, Menteri Fadli dan Menteri Rachida sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang kebudayaan. MoU ini akan menjadi payung hukum kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang kebudayaan selama kunjungan Presiden Macron ke Indonesia. MoU tersebut akan mencakup berbagai bidang, seperti museum, industri budaya kreatif, perfilman, pengembangan kapasitas di bidang kebudayaan, pelatihan dan pendidikan seni, residensi, pertukaran kebudayaan, dan bidang-bidang lain yang menjadi prioritas bersama.
MoU ini diharapkan dapat memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur untuk kerja sama budaya Indonesia-Prancis, sehingga dapat menghasilkan program-program konkret dan berkelanjutan. Kerja sama ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara, baik dalam hal pengembangan budaya maupun peningkatan hubungan bilateral.
Salah satu contoh inisiatif kerja sama yang telah berjalan adalah Indonesia-France Film Lab, hasil kolaborasi Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta. Program ini diharapkan dapat menjadi model kerja sama yang dapat dikembangkan lebih lanjut di bidang-bidang kebudayaan lainnya.
Dengan adanya MoU ini, diharapkan kerja sama budaya Indonesia dan Prancis akan semakin erat dan berkelanjutan, mendorong terciptanya pertukaran budaya yang lebih intensif dan saling menguntungkan bagi kedua bangsa.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Kebudayaan berkomitmen membangun ekosistem film yang tangguh melalui kolaborasi dengan seluruh pihak, termasuk melalui skema Public Private Partnership (PPP), sehingga dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujar Fadli.