Indonesia Diundang Sebagai Tamu Kehormatan di Abu Dhabi International Book Fair 2026
Indonesia akan menjadi tamu kehormatan di Abu Dhabi International Book Fair 2026, sebuah kesempatan emas untuk menampilkan kekayaan budaya dan sastra Indonesia kepada dunia.
Indonesia menerima undangan kehormatan untuk menjadi peserta di Abu Dhabi International Book Fair (ADIBF) 2026. Pengumuman ini disampaikan oleh Kementerian Kebudayaan RI pada 8 Mei 2024. Undangan tersebut merupakan bentuk pengakuan atas kekayaan budaya dan sastra Indonesia serta menunjukkan hubungan kuat antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Endah T.D. Retnoastuti, menyatakan rasa bangga dan rendah hati atas undangan tersebut. Beliau menekankan bahwa ini merupakan bukti nyata dari kemitraan yang kuat antara kedua negara, yang didasari saling menghormati dan visi bersama untuk masa depan yang lebih cerah. "Kami menerima kehormatan ini dengan penuh kebanggaan dan kerendahan hati, ini bukti dari ikatan yang kuat antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, sebuah kemitraan yang didasarkan perasaan saling menghormati dan visi untuk masa depan yang lebih cerah," ujar Endah.
Undangan resmi disampaikan oleh Direktur ADIBF, Saeed Hamdan Altunaij. Keikutsertaan Indonesia sebagai tamu kehormatan diharapkan dapat menjadi platform untuk memperkenalkan khazanah budaya dan sastra Indonesia kepada dunia internasional, sekaligus memperkuat kerja sama di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Kesempatan Emas Pamerkan Kekayaan Budaya Indonesia
Partisipasi Indonesia di ADIBF 2026 akan menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan beragam kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau, 1.340 kelompok etnis, dan 718 bahasa daerah, memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Pameran ini akan menjadi panggung untuk menampilkan kekayaan tersebut, mulai dari sastra, seni, hingga tradisi.
ADIBF sendiri dikenal sebagai wadah pertukaran gagasan dalam bidang akademik, filsafat, sastra, dan kesenian. Pameran buku tahunan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan minat baca, penyebaran pengetahuan, serta pertukaran dan dialog budaya antarbangsa. Acara ini juga menjadi tempat bagi para pelaku industri penerbitan dan kreatif untuk menjalin kemitraan.
Dengan menjadi tamu kehormatan, Indonesia berkesempatan untuk menampilkan karya-karya terbaik dari para penulis, seniman, dan budayawan Indonesia. Ini juga akan menjadi kesempatan untuk memperkenalkan potensi Indonesia di bidang industri kreatif, khususnya industri perbukuan, kepada pasar internasional.
Pentingnya Kerja Sama Internasional di Bidang Kebudayaan
Keikutsertaan Indonesia di ADIBF 2026 memiliki makna strategis dalam konteks kerja sama internasional di bidang kebudayaan. Melalui pameran ini, Indonesia dapat memperkuat citra positifnya di mata dunia dan memperluas jejaring kerja sama dengan negara-negara lain.
Selain itu, partisipasi ini juga dapat mendorong peningkatan minat baca dan apresiasi terhadap sastra dan budaya Indonesia di kancah internasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia.
Dengan memperkenalkan kekayaan budaya dan sastra Indonesia di forum internasional seperti ADIBF, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi dunia terhadap Indonesia. Ini juga akan membuka peluang bagi peningkatan kerja sama ekonomi di bidang industri kreatif.
Partisipasi Indonesia di ADIBF 2026 diharapkan akan menjadi langkah penting dalam memperkenalkan Indonesia kepada dunia dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Keikutsertaan Indonesia di ADIBF 2026 sebagai tamu kehormatan merupakan sebuah langkah strategis untuk mempromosikan budaya dan sastra Indonesia ke dunia internasional. Ini juga menjadi bukti nyata dari hubungan yang kuat dan saling menghormati antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.