Kemenekraf dan Yayasan Puteri Indonesia Jalin Kolaborasi Dorong Diplomasi Kreatif
Kemenekraf dan Yayasan Puteri Indonesia berkolaborasi untuk mendorong diplomasi kreatif Indonesia ke kancah internasional melalui berbagai program unggulan, termasuk pengembangan game lokal dan promosi produk ekonomi kreatif.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Yayasan Puteri Indonesia sepakat untuk menjalin kolaborasi strategis. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong diplomasi kreatif Indonesia di tingkat internasional. Audiensi antara Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya dengan Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu di Jakarta pada 7 Maret 2024 menjadi momentum penting dalam rencana kolaborasi ini. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk ekonomi kreatif Indonesia di pasar global.
Menekraf Riefky Harsya menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam konteks pergeseran tulang punggung ekonomi Indonesia ke sektor ekonomi kreatif. Ia menyatakan, "Saya paham visi misi dari Mustika Ratu yang terus mendorong ekonomi kreatif di Indonesia melalui beauty product. Maka, ke depan subsektor fesyen akan dikembangkan dalam konsep mode fesyen dan produk kecantikan. Hal ini sesuai dengan poin Asta Cita ke-3, mengembangkan lapangan kerja yang berkualitas melalui industri kreatif." Kemenekraf memiliki berbagai program yang dinilai cocok untuk dikolaborasikan dengan Yayasan Puteri Indonesia, salah satunya adalah program Emak-Emak Matic.
Lebih lanjut, Menekraf Riefky menjelaskan pendekatan hexahelix yang diadopsi Kemenekraf, melibatkan komunitas, bisnis, akademisi, hukum dan regulasi, media massa, serta pemerintah. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang optimal dalam pengembangan ekonomi kreatif. Wamenekraf/Wakabekraf Irene Umar menambahkan potensi kolaborasi dalam pengembangan game lokal, yang dapat dipadukan dengan produk kecantikan Mustika Ratu atau melibatkan para Puteri Indonesia sebagai promotor game tersebut. Wamenekraf Irene mencontohkan game lokal seperti "Kartini: From Darkness to Light" yang berpotensi untuk dipromosikan lebih luas lagi melalui kolaborasi ini.
Potensi Kolaborasi yang Menjanjikan
Ketua Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani, mengapresiasi pemisahan Kemenekraf yang fokus pada 17 subsektor ekonomi kreatif. Ia melihat hal ini sebagai langkah positif dalam membuka peluang bagi generasi muda untuk berkarya di bidang kreatif dan mengurangi ketergantungan pada sektor korporasi. Putri Kus Wisnu Wardani juga menekankan kekayaan budaya Indonesia sebagai potensi besar untuk pengembangan ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan kerja. Menurutnya, "Begitu banyak keragaman budaya yang bisa diolah menjadi sebuah kontribusi ekonomi yang luar biasa dan menciptakan lapangan kerja. Begitu banyak juga kesempatan yang bisa kita eksplor dan kerjasamakan untuk mendidik perempuan-perempuan Indonesia. Saya merasa bahwa ini sebuah langkah luar biasa apalagi ekonomi kreatif sudah mendapat perhatian dengan memisahkan dari Kementerian sebelumnya,"
Ketua Pemilihan Puteri Indonesia, Kusuma Ida Anjani, menambahkan bahwa pemilihan Puteri Indonesia sejak 1992 telah berperan dalam memperkenalkan budaya Indonesia melalui tarian dan busana rancangan desainer lokal. Para finalis Puteri Indonesia juga berperan sebagai diplomat budaya. Kusuma Ida Anjani berharap dapat berkolaborasi dengan Kemenekraf dalam memberikan pembekalan kepada para finalis Puteri Indonesia 2025 dan mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif lokal, termasuk game lokal, selama masa karantina.
Kolaborasi antara Kemenekraf dan Yayasan Puteri Indonesia ini diharapkan dapat menghasilkan program-program inovatif yang mampu mengangkat potensi ekonomi kreatif Indonesia di kancah internasional. Dengan menggabungkan kekuatan masing-masing pihak, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif dan berkelanjutan dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia. Program-program yang dihasilkan nantinya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan membuka peluang kerja bagi masyarakat.
Selain itu, kolaborasi ini juga akan memperkuat citra Indonesia di mata dunia sebagai negara dengan kekayaan budaya dan kreativitas yang tinggi. Hal ini akan mendorong minat investor asing untuk berinvestasi di sektor ekonomi kreatif Indonesia dan meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar global. Dengan demikian, kolaborasi ini merupakan langkah strategis yang tepat dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia melalui sektor ekonomi kreatif.