Kemenekraf Jajaki Kolaborasi Ekonomi Kreatif dengan Arab Saudi
Kemenekraf Indonesia membuka peluang kolaborasi ekonomi kreatif dengan Arab Saudi, menargetkan perluasan pasar internasional dan peningkatan nilai produk lokal melalui berbagai sektor seperti fesyen, kuliner, dan kerajinan.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Indonesia tengah menjajaki peluang kolaborasi strategis dengan Arab Saudi untuk mendorong produk-produk ekonomi kreatif lokal agar lebih dikenal di pasar internasional. Inisiatif ini diumumkan pada Jumat, 18 April 2024, melalui keterangan pers yang disampaikan langsung oleh Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya. Pertemuan bilateral ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bisnis kedua negara dan membuka akses pasar baru bagi para pelaku ekonomi kreatif Indonesia.
Menteri Riefky menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk mempererat hubungan bisnis kedua negara. Ia menambahkan bahwa kolaborasi tersebut akan berpedoman pada rantai nilai ekonomi kreatif yang telah ditetapkan Kemenekraf, meliputi tahap kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi. Arab Saudi, menurut Menteri Riefky, berpotensi besar berkontribusi pada tahap distribusi dan konsumsi produk ekonomi kreatif Indonesia.
Staf Khusus Menteri bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga, Rian Syaf, menambahkan bahwa kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif. Hal ini mencakup kerja sama dalam hal infrastruktur, pemasaran, insentif, fasilitasi kekayaan intelektual, dan perlindungan karya kreatif. Sasaran utama adalah peningkatan penetrasi pasar internasional bagi produk-produk ekonomi kreatif lokal Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Potensi Kolaborasi di Sektor Ekonomi Kreatif
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, mengidentifikasi beberapa sektor potensial untuk kolaborasi antara Indonesia dan Arab Saudi. Salah satu sektor yang menjanjikan adalah fesyen, dengan kemungkinan kolaborasi antar desainer untuk menyelenggarakan peragaan busana bersama. Sektor kuliner halal juga menawarkan peluang besar, mulai dari camilan dan bumbu hingga kopi, yang dapat dipasarkan di kedua negara.
Produk kerajinan Indonesia juga dinilai memiliki potensi pasar yang signifikan di Arab Saudi, terutama sebagai perlengkapan interior hotel yang melayani jemaah haji dan umrah. Cecep menekankan pentingnya melihat Arab Saudi sebagai pasar ekspor yang menguntungkan bagi produk ekonomi kreatif Indonesia, mengingat tingginya aktivitas haji dan umrah.
Lebih lanjut, Cecep menjelaskan, "Untuk kolaborasi, kita bisa lihat seperti apa Arab Saudi sebagai pasar yang menguntungkan bagi ekspor ekonomi kreatif Indonesia, terutama melihat aktivitas haji dan umrah."
Dukungan dari Saudi-Indonesia Business Council
Saudi-Indonesia Business Council, salah satu dari 46 Saudi Foreign Business Councils di bawah naungan Saudi GAFT (General Authority Foreign Trade), menyatakan minatnya untuk berinvestasi di sektor ekonomi kreatif Indonesia. Ketua Dewan, Ayman Bin Amin Sejiny, mengungkapkan ketertarikan untuk mempelajari lebih lanjut tentang ekonomi kreatif Indonesia dan potensi kolaborasi yang ada.
Wakil Ketua Dewan, Osama Kokandy, menyampaikan dukungannya terhadap pembentukan Kemenekraf dan menekankan pentingnya kolaborasi antara kedua negara. Ia melihat banyak kesamaan budaya dan warisan antara Indonesia dan Arab Saudi, yang dapat dijembatani melalui berbagai subsektor ekonomi kreatif seperti perfilman, fesyen, fotografi, kuliner, dan musik. Osama Kokandy menyatakan, "Indonesia menjadi kawasan negara di Asia Tenggara yang sangat penting bagi Arab Saudi. Saya sangat senang saat mengetahui bahwa Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif telah terpisah menjadi dua. Sebab ekonomi kreatif di Indonesia punya banyak aspek yang sangat relevan dengan Arab Saudi sehingga kita bisa hubungkan warisan dan budaya yang punya kemiripan seperti perfilman, fesyen, fotografi, kuliner, dan musik."
Rencananya, Kemenekraf akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pihak Arab Saudi untuk memastikan kolaborasi ini berjalan dengan baik dan termonitor secara efektif. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekonomi kreatif Indonesia dan memperluas akses pasar bagi produk-produk lokal ke kancah internasional.
Kerja sama ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi para pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan produk-produk ekonomi kreatif Indonesia dapat semakin dikenal dan diminati di pasar internasional, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.