Kemenpar Tekankan Kelestarian Lingkungan dalam Pengembangan Destinasi Wisata
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta pengelola destinasi wisata di Indonesia untuk memprioritaskan kelestarian lingkungan dan menaati aturan yang berlaku, menyusul pelanggaran alih fungsi lahan di Puncak, Bogor.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali mengingatkan pentingnya pengelola destinasi wisata untuk memprioritaskan kelestarian lingkungan. Hal ini disampaikan menyusul ditemukannya pelanggaran alih fungsi lahan di empat destinasi wisata di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Peristiwa tersebut menjadi sorotan dan mendorong Kemenpar untuk menegaskan komitmen terhadap pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, menyatakan bahwa investasi di sektor pariwisata sangat didorong, namun harus tetap sesuai aturan dan menjaga kelestarian lingkungan. "Kita mendorong investasi objek wisata sebanyak mungkin. Tetapi tetap harus menjaga aturan kelestarian lingkungan karena ada koridor-koridor tertentu yang harus dipagari atau yang harus ditaati oleh setiap developer," ujar Vinsensius.
Penegakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi di destinasi wisata dinilai penting untuk memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Kemenpar menekankan pentingnya pengelola untuk tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjang dari pembangunan objek wisata.
Pelanggaran Alih Fungsi Lahan di Puncak dan Dampaknya
Kejadian pelanggaran alih fungsi lahan di Puncak menjadi contoh nyata perlunya pengawasan yang ketat terhadap pembangunan destinasi wisata. Hal ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah sosial dan ekonomi di masa mendatang. Pemerintah daerah dan pengelola destinasi wisata harus bekerja sama untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Utari Widyastuti, menambahkan bahwa menjaga kelestarian alam merupakan tanggung jawab bersama. Alam telah memenuhi banyak kebutuhan manusia, sehingga keberlanjutannya harus dijaga. "Dalam menjaga pariwisata yang berkelanjutan, tanggung jawab itu merupakan tanggung jawab kita bersama," tegas Utari.
Utari juga menekankan pentingnya komitmen pengelola dalam menciptakan destinasi wisata yang nyaman, aman, dan mengutamakan keselamatan wisatawan. Manajemen risiko yang baik juga perlu diterapkan untuk meminimalisir potensi masalah di masa mendatang. Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan destinasi wisata berkualitas dan berkelanjutan.
Upaya Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan
Untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan, diperlukan kerjasama antara pemerintah, pengelola destinasi wisata, dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran lingkungan.
- Peningkatan pengawasan terhadap pembangunan destinasi wisata.
- Sosialisasi dan edukasi kepada pengelola destinasi wisata tentang pentingnya kelestarian lingkungan.
- Pengembangan destinasi wisata yang ramah lingkungan.
- Pemanfaatan teknologi untuk memonitor kondisi lingkungan.
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan destinasi wisata di Indonesia. Kerjasama dan komitmen dari semua pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan menjaga kelestarian lingkungan, sektor pariwisata Indonesia dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Kesimpulannya, upaya pelestarian lingkungan dalam pengembangan destinasi wisata merupakan kunci keberhasilan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. Kemenpar berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk mewujudkan hal tersebut.