Menekraf Dorong HIPMI Dampingi UMKM Go Global, Fokus Sektor Kuliner
Menteri Ekonomi Kreatif mendorong HIPMI untuk aktif membina UMKM, khususnya di sektor kuliner, guna mendorong ekspor dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Jakarta, 12 Maret 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, menyerukan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk lebih aktif membina Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam acara Indonesia Go Global yang digelar HIPMI Culinary Indonesia (HCI) di Jakarta. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong komersialisasi produk lokal dan membantu UMKM menembus pasar internasional, khususnya di sektor kuliner.
Riefky menekankan pentingnya peran asosiasi pengusaha seperti HIPMI dalam memberikan pendampingan kepada UMKM. Ia menyatakan bahwa masih banyak UMKM yang membutuhkan bantuan, baik dari segi edukasi pengelolaan keuangan maupun strategi pengembangan bisnis. "Saya mengajak HIPMI agar semakin dekat dengan para pegiat ekonomi kreatif, terutama yang punya potensi untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan bisa mengomersialisasikan kekayaan intelektualnya," ujar Menekraf.
Lebih lanjut, Riefky berharap agar HIPMI tidak hanya menunggu arahan dari pemerintah, melainkan proaktif turun ke daerah untuk merangkul dan membina pelaku UMKM. Menurutnya, pengembangan ekonomi kreatif di daerah memiliki potensi investasi yang sangat menjanjikan dan dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
HIPMI dan UMKM: Kemitraan untuk Ekonomi Kreatif yang Lebih Kuat
Menekraf Riefky Harsya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, asosiasi pengusaha seperti HIPMI, dan UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Ia melihat potensi besar dalam sinergi ini, terutama dalam pengembangan sektor kuliner. "Ekonomi kreatif ini juga sebagai alat untuk diplomasi atau gastro-diplomasi dalam hal kuliner. Kami melihat peluang yang besar, sinergi HIPMI, para pengusaha kuliner, kemudian dari badan halal, kemudian ekonomi kreatif, nanti juga mungkin dengan UMKM, kementerian pariwisata dan sebagainya, kita bisa sama-sama membangkitkan, menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen, terutama dari ekonomi kreatif," jelasnya.
Kementerian Ekonomi Kreatif sendiri telah berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk memperhatikan perkembangan ekonomi kreatif di berbagai wilayah. Diharapkan, keberadaan dinas ekonomi kreatif di daerah dapat memberikan pendampingan yang efektif, bukan hanya sebatas diskusi atau pembuatan proposal, tetapi juga yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja.
Riefky optimis bahwa pelaku ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Namun, ia mengakui bahwa tidak semua subsektor ekonomi kreatif (terdapat 17 subsektor) dapat didorong secara bersamaan. Oleh karena itu, pemerintah memprioritaskan sektor kuliner untuk lima tahun ke depan.
Dorongan Ekspor dan Investasi di Sektor Kuliner
Dengan kemitraan yang erat antara pemerintah, pengusaha, dan investor, diharapkan akan tercipta akses pasar internasional yang lebih luas bagi merek makanan dan minuman (F&B) lokal. Hal ini diproyeksikan akan meningkatkan investasi, menambah devisa negara melalui ekspor, dan menarik kepercayaan investor asing. Pendampingan dari HIPMI diharapkan dapat memperkuat posisi UMKM dalam memanfaatkan peluang ini.
Secara keseluruhan, inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif Indonesia, dengan fokus pada pengembangan UMKM dan peningkatan daya saing produk lokal di pasar global. Kolaborasi antara pemerintah, asosiasi pengusaha, dan UMKM menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Pemerintah juga berharap agar dengan adanya pendampingan dari HIPMI, UMKM dapat lebih memahami pentingnya HAKI dan bagaimana cara untuk melindungi serta mengkomersialkan produk-produk mereka secara efektif. Hal ini akan meningkatkan nilai jual produk dan daya saing di pasar global.