Menekraf Dukung Generasi Muda Hadapi Tantangan Era Digital
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, berkomitmen mendampingi anak muda Indonesia menghadapi tantangan digital di sektor ekonomi kreatif melalui pelatihan dan kolaborasi.
Jakarta, 7 Maret 2024 - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada anak muda Indonesia dalam menghadapi tantangan era digital, khususnya di bidang ekonomi kreatif. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Student Research Days ke-16 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).
Pernyataan Menekraf tersebut muncul sebagai respon terhadap pesatnya perkembangan teknologi digital yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi. Ia menekankan pentingnya generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk memahami teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Web3. Pemahaman mendalam terhadap teknologi-teknologi ini dinilai krusial untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif di kancah global.
Lebih lanjut, Menekraf Riefky Harsya juga menyoroti pentingnya adaptasi para seniman dan pelaku ekonomi kreatif terhadap perkembangan AI. Ia menyadari adanya tantangan yang dihadapi para seniman dalam menghadapi persaingan dengan teknologi AI, namun juga melihat peluang baru yang dapat dimanfaatkan. "Tantangannya tetap ada termasuk AI yang sekarang juga balap-balapan dengan kreativitas para seniman kita. Itu juga perlu kita duduk dengan akademisi, ahli hukum dan sebagainya," ujar Menekraf.
Penguatan Ketahanan Digital Indonesia
Menekraf Riefky Harsya memaparkan empat langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan digital Indonesia. Pertama, peningkatan literasi digital generasi muda agar mampu memahami teknologi seperti AI, Blockchain, dan keamanan siber. Kedua, mencetak SDM berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan berbasis ekonomi kreatif, dengan memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.
Ketiga, penyiapan infrastruktur digital yang merata di seluruh Indonesia, termasuk akses internet yang cepat dan teknologi pendukung. Langkah keempat adalah penerapan regulasi dan kebijakan yang mendukung inovasi dan memberikan insentif bagi pelaku industri kreatif. "Jika ketahanan digital tidak kuat maka inovasi akan sulit berkembang dan industri kreatif Indonesia akan sulit bersaing dengan negara lain," tegas Menekraf.
Wakil Dekan FEB UI, Arief Wibisono Lubis, menambahkan bahwa FEB UI telah aktif melakukan berbagai penelitian dan memberikan rekomendasi kebijakan kepada Kementerian Ekonomi Kreatif dan Badan Ekonomi Kreatif. Ia menekankan komitmen FEB UI dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, mengingat banyaknya kegiatan yang terkait dengan sektor ini.
Dukungan FEB UI terhadap Ekonomi Kreatif
FEB UI, sebagai pusat pembelajaran ekonomi dan bisnis di Indonesia, memiliki hubungan yang erat dengan sektor ekonomi kreatif. Berbagai kegiatan penelitian dan pemahasiswaan yang dilakukan FEB UI menunjukkan dampak signifikan dari sektor ekonomi kreatif terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat antara akademisi dan pemerintah dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Kolaborasi antara Kemenekraf dan FEB UI diharapkan dapat menghasilkan program-program pelatihan dan pendampingan yang efektif bagi generasi muda Indonesia. Dengan demikian, anak muda Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital yang semakin berkembang pesat.
Program-program tersebut akan membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarya dan bersaing di pasar global. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju yang berbasis ekonomi kreatif dan digital.
Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat semakin unggul dan kompetitif di kancah global.