Orang Tua Diminta Dampingi Anak Akses Informasi di Era Digital
Menkominfo Meutya Hafid mengajak orang tua untuk mendampingi anak dalam mengakses informasi digital dan menjadikan Ramadhan sebagai momentum memperkuat hubungan keluarga.
Jakarta, 5 Maret 2024 - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menyerukan pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak-anak dalam mengakses informasi digital. Imbauan ini disampaikan dalam acara 'Deklarasi Bersama Gerakan Ramadhan Ramah Anak' di Jakarta, Rabu lalu. Acara tersebut juga menekankan pentingnya kualitas waktu keluarga dan pengurangan penggunaan gawai untuk meningkatkan interaksi positif antara orang tua dan anak.
Menkominfo Meutya Hafid menekankan pentingnya peran keluarga sebagai teladan dalam penggunaan teknologi dan akses informasi. "Jadikanlah keluarga sebagai teladan bagi anak-anak kita, dampingi mereka dalam mengakses informasi," ujarnya. Ia juga mendorong dialog terbuka antara orang tua dan anak mengenai informasi yang diakses, guna memastikan informasi tersebut akurat dan sesuai dengan perkembangan anak.
Bulan Ramadhan, menurut Menkominfo, menjadi momentum ideal untuk memperkuat ikatan keluarga dan meningkatkan interaksi positif orang tua-anak. Hal ini sejalan dengan ajakannya kepada seluruh masyarakat, khususnya orang tua, untuk memanfaatkan bulan Ramadhan untuk kebersamaan keluarga dan mendidik anak.
Pentingnya Interaksi Orang Tua dan Anak di Era Digital
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauziah, turut memberikan saran praktis untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak selama Ramadhan. Ia menyarankan pengurangan waktu penggunaan gawai minimal satu jam sehari. Waktu tersebut dapat digunakan untuk kegiatan ibadah bersama keluarga, seperti shalat berjamaah, tadarus, bercerita tentang kisah Rasulullah SAW, atau mendengarkan cerita positif dari anak.
Arifah Fauziah menekankan pentingnya komunikasi dua arah yang harmonis antara orang tua dan anak. Komunikasi yang baik akan meningkatkan kehangatan dan kedekatan keluarga. "Hal ini tidak hanya akan menjadi kenangan indah bagi anak-anak kita kelak, tetapi juga sangat berkontribusi pada kesehatan jiwa anak-anak dan meningkatkan resiliensi pada anak," katanya. Ia juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak dalam berinteraksi dengan dunia digital.
Selain itu, Arifah juga menyarankan agar orang tua aktif terlibat dalam kegiatan positif bersama anak, seperti membaca buku bersama, bermain permainan tradisional, atau melakukan aktivitas kreatif lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai dan meningkatkan kualitas waktu bersama keluarga.
Dukungan dari Kementerian Terkait
Acara 'Deklarasi Bersama Gerakan Ramadhan Ramah Anak' dihadiri oleh berbagai menteri terkait, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung upaya peningkatan kualitas pengasuhan anak dan perlindungan anak di era digital.
Partisipasi berbagai kementerian ini menunjukkan sinergi antar lembaga pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan program-program yang lebih komprehensif dalam melindungi anak dari dampak negatif teknologi dan informasi digital.
Dengan adanya deklarasi bersama ini, diharapkan akan semakin banyak orang tua yang menyadari pentingnya mendampingi anak dalam mengakses informasi di dunia digital. Dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak diharapkan dapat membantu orang tua dalam menjalankan peran tersebut dengan lebih efektif.
Kesimpulannya, upaya bersama antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif bagi anak-anak Indonesia. Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat ikatan keluarga dan meningkatkan kualitas pengasuhan anak, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital.