Wamenekraf Dukung Perempuan Lombok: Penggerak Ekonomi Kreatif Nasional
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengunjungi Lombok dan memberikan dukungan penuh terhadap pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi kreatif, khususnya melalui komunitas Lombok Womenpreneur Club.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar baru-baru ini mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk memberikan dukungan penuh terhadap pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi kreatif. Kunjungan ini menandai komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dari daerah, khususnya melalui potensi yang dimiliki oleh para perempuan pelaku usaha kreatif.
Dalam kunjungan tersebut, Wamenekraf Irene Umar menekankan pentingnya peran perempuan sebagai motor penggerak ekonomi kreatif nasional. Ia mencatat bahwa sekitar 80 persen pelaku usaha dengan skala menengah ke bawah di Indonesia adalah perempuan, sebuah angka yang signifikan dan menunjukkan potensi besar yang belum tergali sepenuhnya. Program Ekraf Hunt, yang diinisiasi oleh Kementerian Ekonomi Kreatif, bertujuan untuk menemukan dan mempromosikan pelaku ekonomi kreatif daerah berbasis digital, memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Kunjungan Wamenekraf ke Lombok juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaring potensi ekonomi kreatif di daerah. Melalui program ini, Kemenekraf berharap dapat membantu para pelaku usaha, khususnya perempuan, untuk meningkatkan kualitas produk mereka, memperluas akses pasar, dan meningkatkan daya saing mereka di tingkat nasional bahkan internasional. Hal ini sejalan dengan visi Kemenekraf untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang dimulai dari daerah.
Dukungan Terintegrasi untuk Pelaku Ekonomi Kreatif
Wamenekraf Irene Umar menjelaskan bahwa dukungan pemerintah tidak hanya sebatas promosi. Pemerintah juga menyediakan berbagai program pendukung dari lintas kementerian. Akses pendanaan melalui Koperasi Merah Putih, jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan, hingga fasilitas hunian yang disediakan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan cicilan terjangkau, merupakan beberapa contoh dukungan konkret yang diberikan.
Kolaborasi antar kementerian ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha para pelaku ekonomi kreatif. Dengan adanya dukungan finansial, perlindungan sosial, dan akses hunian yang terjangkau, para pelaku usaha dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas produk mereka tanpa harus memikirkan berbagai kendala non-bisnis.
Wamenekraf menekankan pentingnya kolaborasi dan gotong royong dalam membangun perekonomian keluarga dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional menuju pasar global. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pentingnya Kualitas Produk dan Inkubasi Usaha
Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Yuke Sri Rahayu, menambahkan bahwa kualitas produk menjadi faktor penting dalam pengembangan usaha. Ia menekankan pentingnya proses inkubasi agar pelaku usaha mendapatkan masukan demi peningkatan mutu produk. Program seperti "Emak-Emak Matic", yang dapat diakses melalui kanal resmi Kemenekraf di media sosial, menjadi salah satu contoh program inkubasi yang ditawarkan.
Program inkubasi ini bertujuan untuk membimbing para pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas produk mereka, mulai dari aspek desain, pemasaran, hingga manajemen bisnis. Dengan demikian, para pelaku usaha dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan kompetitif di pasar.
Proses inkubasi juga memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha untuk berjejaring dan saling berbagi pengalaman dengan sesama pelaku usaha. Hal ini dapat mempercepat proses pembelajaran dan pengembangan usaha.
Lombok Womenpreneur Club: Komunitas Perempuan yang Produktif
Wamenekraf Irene Umar menghadiri Creative Talk bersama komunitas Lombok Womenpreneur Club (LWC) di Acibara Coffee, Lombok, bertema 'Menuju Insan Lombok yang Makin Kreatif dan Inspiratif'. LWC merupakan komunitas wirausaha perempuan milenial yang berdiri sejak 20 April 2019 dan memiliki lebih dari 700 anggota yang bergerak di berbagai subsektor, seperti kuliner, fesyen, dan kriya.
Pendiri LWC, Indah Purwanti, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Kementerian Ekraf yang langsung mendengar kebutuhan dan permasalahan yang ada di daerah. Ia berharap program-program yang ada dapat diakses secara luas dan menjadi awal dari kolaborasi yang berkelanjutan. Keberadaan LWC sebagai komunitas yang aktif dan produktif menunjukkan potensi besar perempuan Lombok dalam berkontribusi pada perekonomian daerah.
Kehadiran Wamenekraf dalam acara ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif di daerah dan pemberdayaan perempuan sebagai penggerak utama. Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa program-program konkret, tetapi juga berupa perhatian dan pendampingan langsung kepada para pelaku usaha.
Dengan adanya dukungan dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan komunitas perempuan seperti LWC, diharapkan ekonomi kreatif di Lombok dan Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.