Aturan Baru Sepak Bola: Kiper Tak Boleh Lama Pegang Bola, Hukumannya Tendangan Sudut!
IFAB resmi mengubah aturan sepak bola; kiper yang menahan bola lebih dari 8 detik akan dihukum tendangan sudut, mulai Juli 2025.
Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) membuat perubahan signifikan dalam aturan sepak bola. Perubahan ini menjawab praktik kiper yang sering mengulur waktu dengan menahan bola terlalu lama. Aturan baru ini akan diterapkan secara global mulai Juli 2025, setelah melalui uji coba di beberapa liga ternama.
Sebelumnya, kiper hanya diperbolehkan memegang bola maksimal enam detik. Pelanggaran akan dikenai hukuman tendangan bebas tidak langsung. Namun, aturan baru ini memperketat batasan waktu menjadi delapan detik, dan hukumannya pun berubah menjadi tendangan sudut bagi tim lawan. Perubahan ini diharapkan dapat mengurangi praktik mengulur waktu yang tidak sportif.
Keputusan ini diambil setelah IFAB melakukan uji coba selama musim 2024-2025 di beberapa liga, termasuk Premier League 2 di Inggris, serta liga di Malta dan Italia. Hasil uji coba menunjukkan efektivitas aturan baru dalam mengurangi praktik buang waktu tanpa memberikan keuntungan yang berlebihan bagi tim lawan.
Aturan Baru dan Uji Coba di Beberapa Liga
Lebih dari 400 pertandingan menjadi bagian dari uji coba aturan baru ini. Hasilnya menunjukkan hanya tiga kasus kiper dihukum tendangan sudut karena pelanggaran tersebut, dan semuanya terjadi di Inggris. Di Italia, dengan aturan percobaan yang sedikit berbeda (memberikan lemparan ke dalam), hanya terjadi satu kasus pelanggaran. IFAB menilai uji coba ini sukses dan layak diterapkan secara global.
Wasit akan menggunakan hitungan mundur visual selama lima detik sebelum memberikan hukuman tendangan sudut. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dan transparansi dalam penegakan aturan baru ini. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi ambiguitas dan memastikan konsistensi dalam penerapannya di berbagai pertandingan.
Alasan perubahan aturan ini didasari pada fakta bahwa wasit sering enggan menerapkan aturan enam detik sebelumnya. Mereka menilai hukuman tendangan bebas tidak langsung terlalu menguntungkan tim lawan, terutama ketika pelanggaran terjadi saat tim lawan tidak sedang menguasai bola. Tendangan bebas dari jarak dekat ke gawang dinilai memiliki peluang gol yang sangat tinggi.
Menangani Taktik Mengulur Waktu
IFAB menegaskan bahwa menahan bola terlalu lama merupakan bentuk taktik mengulur waktu yang tidak sportif dan merugikan tim lawan. Tim lawan kehilangan kesempatan untuk merebut bola dan membangun serangan balik. Penelitian menunjukkan kiper biasanya hanya membutuhkan waktu kurang dari enam detik untuk melepaskan bola dalam situasi serangan balik cepat.
Namun, ketika kiper sengaja mengulur waktu, durasi bisa mencapai lebih dari 20 detik. Mereka sering menggunakan taktik seperti menjatuhkan diri ke tanah sebelum perlahan bangkit kembali. Aturan baru ini diharapkan dapat menghilangkan atau setidaknya mengurangi frekuensi pelanggaran tersebut.
Dengan hukuman berupa tendangan sudut, IFAB percaya aturan ini lebih seimbang. Tim lawan kehilangan penguasaan bola, namun tidak mendapatkan keuntungan mencetak gol secara langsung. Hal ini dinilai sebagai solusi yang lebih adil dan efektif dalam mengatasi praktik mengulur waktu yang dilakukan oleh kiper.
Penerapan aturan baru ini diharapkan dapat menciptakan permainan yang lebih sportif dan menarik. Dengan batasan waktu yang lebih jelas dan hukuman yang lebih seimbang, diharapkan kiper akan lebih fokus pada perannya dalam permainan tanpa mengulur waktu secara berlebihan.