EPA U-23: Usulan Pelatih Muda untuk Kembangkan Talenta Pemain Muda Indonesia
Dua pelatih muda, Ilham Jaya Kesuma dan Eka Ramdani, mengusulkan penyelenggaraan Elite Pro Academy (EPA) U-23 untuk mendukung pengembangan talenta pemain muda di Indonesia.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pada Sabtu lalu, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, setelah final Elite Pro Academy (EPA) U-20, dua pelatih muda Indonesia, Ilham Jaya Kesuma (Persita Tangerang U-20) dan Eka Ramdani (asisten pelatih Dewa United U-20), mengusulkan agar kompetisi EPA musim depan mengikutsertakan kelompok usia di atas U-20. Mereka berpendapat bahwa regulasi pemain muda di Liga 1 yang mewajibkan pemain U-22 bermain minimal 45 menit tidaklah cukup. Mereka menginginkan wadah pengembangan talenta bagi pemain berusia 20 tahun ke atas agar tetap dapat mengasah kemampuannya secara kompetitif. Usulan ini muncul sebagai respons atas kebutuhan pengembangan pemain muda yang lebih komprehensif.
Ilham Jaya Kesuma menekankan pentingnya EPA U-23 sebagai pendukung pemain di Liga 1. Menurutnya, kewajiban bermain 45 menit dalam satu pertandingan tidaklah cukup untuk pengembangan optimal. Ia menyatakan, "Kalau bisa ada lagi EPA U-23, jadi untuk mendukung pemain yang ada di Liga 1. Jadi jangan hanya satu kewajiban (pemain) saja, kewajiban saja. Satu pertandingan 45 menit selesai. Kalau bisa ada U-23 lagi." Eka Ramdani, mantan pemain Persib Bandung, juga mendukung usulan tersebut, melihatnya sebagai wadah tepat bagi pemain muda untuk berkembang melalui kesempatan bermain reguler.
Eka menambahkan, "Saya juga setuju sih jadi maksudnya biar pemain-pemain ini yang sudah melewati usia U-20, masih tetap ada wadah untuk kompetisi. Jadi kemampuannya masih tetap bisa terasah." Kedua pelatih tersebut berharap adanya EPA U-23 dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pemain muda Indonesia untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas permainan mereka, sekaligus mendukung perkembangan sepak bola nasional.
Dukungan untuk EPA U-23: Wadah Pengembangan Talenta Pemain Muda
Ilham dan Eka melihat EPA U-23 sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan dalam pengembangan pemain muda di Indonesia. Mereka berpendapat bahwa regulasi Liga 1 saat ini yang mewajibkan pemain U-22 bermain minimal 45 menit masih kurang memadai untuk memberikan pengalaman bermain yang cukup bagi para pemain muda. Kompetisi EPA U-23 diharapkan dapat memberikan kesempatan bermain yang lebih banyak dan konsisten, sehingga para pemain dapat terus mengasah kemampuan dan meningkatkan kualitas permainan mereka.
Dengan adanya EPA U-23, pemain yang telah melewati usia U-20 masih memiliki kesempatan untuk berkompetisi secara reguler. Hal ini akan membantu mereka untuk tetap termotivasi dan terus berkembang. Kompetisi ini juga dapat menjadi tolok ukur bagi para pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka dan menarik perhatian klub-klub profesional.
Para pelatih berharap usulan ini dapat dipertimbangkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia di masa depan. Mereka yakin bahwa dengan adanya EPA U-23, pengembangan talenta pemain muda akan menjadi lebih optimal dan berkelanjutan.
Tanggapan PT LIB: EPA U-23 Belum Terwujud dalam Waktu Dekat
Meskipun mendapat dukungan dari para pelatih muda, Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menyatakan bahwa EPA U-23 belum dapat terwujud dalam waktu dekat. Ferry menjelaskan bahwa fokus PT LIB untuk musim depan adalah memastikan klub Liga 2 memiliki EPA U-20, selaras dengan tim seniornya. Selanjutnya, kewajiban untuk memiliki EPA U-16 dan U-18 akan diterapkan di tahun berikutnya.
Keputusan ini menunjukkan bahwa PT LIB memiliki rencana pengembangan jangka panjang untuk EPA. Namun, pengembangan bertahap ini berarti usulan EPA U-23 dari para pelatih muda tersebut harus menunggu hingga rencana jangka panjang PT LIB tersebut terlaksana. Meskipun demikian, usulan tersebut tetap penting sebagai masukan bagi pengembangan sepak bola Indonesia di masa depan.
Saat ini, kompetisi EPA terdiri dari tiga kelompok usia, yaitu U-16, U-18, dan U-20. Borneo FC menjadi juara EPA U-16, PSM Makassar juara EPA U-18, dan Dewa United juara EPA U-20.
Meskipun usulan EPA U-23 belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat, usulan ini tetap menjadi sorotan penting dalam diskusi tentang pengembangan sepak bola Indonesia. Perlu adanya evaluasi dan perencanaan yang matang untuk memastikan pengembangan talenta pemain muda Indonesia berjalan optimal.
Kesimpulan
Usulan penyelenggaraan EPA U-23 oleh para pelatih muda ini menyoroti pentingnya pengembangan berkelanjutan bagi pemain muda Indonesia. Meskipun belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat, usulan ini menjadi masukan berharga bagi PT LIB dalam merencanakan pengembangan sepak bola nasional yang lebih komprehensif.