Bank Digital Menjamur saat Pandemi, Keamanan Data Jadi Perhatian
Penulis : Rahmad
25 Februari 2022 18:55
Tercatat 37% konsumen digital menggunakan layanan baru sebagai dampak sosial-ekonomi pandemi Covid-19.
Planet Merdeka - Dunia perbankan ramai-ramai mulai memasuki ranah digital. Akibat pandemi COVID-19 yang membatasi pergerakan manusia menjadi salah satu pendorong berkembangnya bank digital.
Indonesia merupakan pasar digital economy atau ekonomi internet terbesar di Asia Tenggara. Tercatat 37% konsumen digital menggunakan layanan baru sebagai dampak sosial-ekonomi pandemi Covid-19. Survey e-Conomy SEA menyampaikan bahwa tahun 2022, market digital economy Indonesia mencapai US$ 75 miliar dan diprediksi akan meningkat 2 kali lipat menjadi US$ 146 miliar pada 2025.
Bank digital seakan menjadi jawaban, namun bukan berarti tidak ada kekurangannya. Salah satu hal utama yang harus menjadi perhatian adalah keamanan data.
Hal itu yang menjadi fokus PT Anabatic Solusi Digital (Anabatic Digital). Perusahaan resmi menggandeng Brankas, perusahaan teknologi Open Finance pertama di Asia Tenggara dalam mengembangkan sistem layanan Open Banking melalui fitur Application Programming Interface (API).
Peningkatan akseptasi dan preferensi konsumen terhadap transaksi digital semakin meningkat selama masa pandemi. Open banking sendiri menjadi wujud nyata digitalisasi perbankan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini.
Kerjasama kedua perusahaan.
Open Banking sebuah ekosistem dimana pihak ketiga (third-party) dapat mengakses ke data finansial nasabah dan produk perbankan atau jasa finansial yang ditawarkan pihak perbankan dan institusi finansial lainnya.Dalam Open Banking, konsumen merupakan pemilik data transaksi mereka sendiri, bukan pihak bank, sehingga konsumen dapat membuat keputusan untuk menarik dan membagi data mereka ke pihak ketiga yang terpercaya melalui Open Application Programming Interface (API) secara aman.
Open APIs sendiri akan memungkinkan pihak ketiga untuk membuat aplikasi dan servis sesuai dengan kebutuhan layanan nasabah. Open Banking akan menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, dan inovatif serta akan mendorong implementasi secara menyeluruh solusi yang mendukung transformasi digital pada produk finansial.
Nugraha Santosa selaku Presiden Direktur PT Anabatic Digital Raya menyatakan, bahwa digitalisasi layanan perbankan adalah sebuah keharusan, di sisi lain Anabatic Digital sangat optimis bahwa kolaborasi ini akan memberikan added value pada industri perbankan, FinTechs maupun start up.
Kerja sama kedua perusahaan akan menggabungkan keahlian yang dimiliki, dimana Anabatic Digital merupakan in-system integrated dan solution provider yang memiliki pengalaman mendalam dan luas dalam mengimplementasikan solusi dan sistem keuangan serta perbankan maupun Brankas yang merupakan teknologi Open Finance APIs untuk memudahkan akses serta membangun infrastruktur pada institusi perbankan dimana salah satu misinya adalah menyediakan akses keuangan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Tim kami sangat antusias untuk bekerjasama dengan Anabatic Digital dalam menghadirkan teknologi generasi terbaru all-in-one Open Finance dan Open Core bagi solusi Perbankan, FinTechs, dan lembaga keuangan lainnya di Indonesia. Anabatic Digital dan Brankas berkomitmen untuk merevolusi secara maksimal cara kerja Bank dan software perbankan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh Asia Tenggara," ungkap Co-Founder & Chief Technology Officer PT Brankas Teknologi Indonesia Kenneth Shaw.
Pengembangan produk.
Selain Indonesia, Brankas juga fokus beroperasi di Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan baru saja menutup pendanaan Series B sebesar 20 juta USD yang dipimpin oleh perusahaan venture capital Insignia Ventures Partners dan diikuti juga oleh VISA. Dengan dukungan VISA, Brankas telah mengembangkan dan meluncurkan produk Data API termasuk Card Holder Transaction Score, Spending Volume maupun Spending Behavior yang bisa memberi penilaian kredit (Credit Score) secara real-time atau instan kepada nasabah saat mengajukan produk pinjaman online.Brankas sendiri telah mengembangkan Open Source Core Ledger System sebagai alternatif Core Banking System yang lebih fleksibel, modular dengan biaya development dan maintenance yang terjangkau, terutama bagi pihak-pihak perbankan dan institusi finansial yang ingin meremajakan infrastruktur teknologi atau meluncurkan jasa neo/ digital banking yang dimana hal ini telah diakui dan didanai langsung oleh the Monetary Authority of Singapore (MAS). [*rmd]
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Program Terbaru, TikTok Luncurkan Program Talk 4 Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda
1 November 2021 13:50 -
Cara Mengatasi Hp Android Hang Baterai Tanam
19 Oktober 2021 12:59 -
Cara Mengganti Background Foto Di PicsArt Dengan Mudah
13 Oktober 2021 11:53 -
HP Gaming Xiaomi Harga 2 Jutaan Terbaik
29 September 2021 14:07 -
5 Fitur Keren yang Tak Ada di iPhone, Cuma Ada di Android
22 September 2021 18:36 -
Mudahkan Seniman Jual Karya via NFT, Marketplace NEFTiPEDiA Segera Hadir Oktober Mendatang
20 September 2021 15:18 -
Mudahnya Cari Kenalan dan Teman Baru dengan Aplikasi Gotcha
18 September 2021 23:28 -
Cara Mengatasi HP Di Cas Tapi Tidak Mengisi Lengkap
30 Mei 2021 18:50
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.