10.000 Talenta Digital Dicetak Kemkominfo dalam 100 Hari
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil mencetak 10.000 talenta digital dalam 100 hari kerja, guna mendukung transformasi digital dan program pemerintah.
Bekasi, 24 Januari 2024 - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan capaian signifikan dalam 100 hari kerja pertama. Mereka telah berhasil mencetak 10.000 talenta digital baru. Prestasi ini menjadi langkah penting dalam percepatan transformasi digital nasional dan menjawab kebutuhan industri yang terus berkembang.
Wakil Menteri Kominfo, Angga Raka Prabowo, menekankan pentingnya pencapaian ini, bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas. Menurutnya, "Alhamdulillah dalam tiga bulan kita bisa mencetak 10.000 lagi. Ini kan angka, tapi kita tidak hanya mengejar kuantitas tapi juga kita kejar kualitas juga." Pernyataan ini disampaikan Angga di Digital Talent Center Cikarang, Jawa Barat.
Talenta digital berperan krusial dalam keberhasilan program-program pemerintah. Angga menjelaskan, "Talenta digital merupakan motor penggerak teknologi yang mendukung program-program Presiden, seperti program makan bergizi gratis, swasembada pangan, swasembada energi, dan hilirisasi." Ia mencontohkan penggunaan artificial intelligence untuk mengukur kebutuhan energi dan pengembangan aplikasi pendaftaran usaha untuk hilirisasi sebagai bukti nyata peran talenta digital.
Kebutuhan talenta digital di Indonesia sangat tinggi. Data Badan Pengembangan SDM (BPSDM) Kominfo memprediksi kebutuhan mencapai 9 juta talenta digital hingga 2030. Namun, pendidikan formal hanya mampu menyediakan sekitar 6 juta. Oleh karena itu, perlu percepatan signifikan melalui berbagai kolaborasi antara pemerintah, industri, dan komunitas.
Kominfo berkomitmen untuk terus mencetak talenta digital. Program Digital Talent Scholarship (DTS) 2025 dipersiapkan untuk mencetak 100.000 talenta digital melalui tujuh akademi: Thematic Academy (TA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Fresh Graduate Academy (FGA), Talent Scout Academy (TSA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Government Transformation Academy (GTA), dan Professional Academy (PROA).
Inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia. Langkah-langkah strategis seperti kolaborasi dan program-program pelatihan intensif diharapkan dapat mengatasi kesenjangan talenta digital dan mendorong kemajuan ekonomi digital Indonesia.
Kominfo tidak hanya fokus pada jumlah, tetapi juga memastikan kualitas talenta digital yang dihasilkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa talenta yang dihasilkan mampu berkontribusi secara efektif pada perkembangan teknologi dan ekonomi digital Indonesia. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa.