Kemkominfo Andalkan Pelatihan Daring untuk Cetak 100 Ribu Talenta Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memanfaatkan pelatihan daring untuk mencapai target mencetak 100 ribu talenta digital di tahun 2025, sejalan dengan efisiensi anggaran pemerintah.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan strategi baru dalam mencetak talenta digital di Indonesia. Menghadapi efisiensi anggaran sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, Kominfo memilih untuk mengandalkan pelatihan daring atau online untuk mencapai target 100 ribu talenta digital pada tahun 2025. Strategi ini diadopsi setelah keberhasilan program serupa selama pandemi COVID-19.
Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, atau Boni, menjelaskan bahwa jumlah target talenta digital tetap sama. Perubahan hanya terletak pada metode pelatihan yang dialihkan ke platform daring. "Jadi secara number [target talenta digital] tetap, gak berubah. Hanya kita convert [pelatihan keterampilannya] ke online. Kita push, kayak pada saat kita [menghadapi] COVID-19. Kan kita juga jadikan pembelajaran dari COVID-19," ujar Boni saat ditemui di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Cikarang, Jawa Barat.
Boni menekankan bahwa sebagian besar materi pelatihan keterampilan digital dapat disampaikan secara daring. Hanya beberapa materi spesifik yang memerlukan pelatihan tatap muka, sehingga anggaran dapat dialokasikan secara lebih efisien dan tepat sasaran. "Kita belajar, dulu kan kita sukses pada saat COVID-19. Jadi kita juga harusnya sekarang lebih memahami cara dan metodologi [pelatihan talenta digital] secara online," tambahnya.
Program Digital Talent Scholarship (DTS)
Untuk mencapai target tersebut, Kominfo akan mengandalkan program Digital Talent Scholarship (DTS). Program DTS yang telah terbukti sukses ini menargetkan 100.000 talenta digital di tahun 2025. Program ini terbuka untuk masyarakat umum, mulai dari pelaku UMKM hingga Aparatur Sipil Negara (ASN).
DTS menawarkan tujuh jenis akademi untuk memenuhi beragam kebutuhan keterampilan digital. Akademi-akademi tersebut meliputi Thematic Academy (TA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Fresh Graduate Academy (FGA), dan Talent Scout Academy (TSA). Selain itu, ada juga Vocational School Graduate Academy (VSGA), Government Transformation Academy (GTA), dan Professional Academy (PROA).
Dengan beragam pilihan akademi ini, DTS diharapkan mampu mencetak talenta digital yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di era digital. Kominfo optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan meskipun dengan metode pelatihan daring. Pengalaman selama pandemi COVID-19 menjadi bekal berharga dalam mengimplementasikan strategi ini.
Kominfo juga akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar program DTS dapat terus meningkatkan kualitas dan relevansi dengan kebutuhan industri. Hal ini penting untuk memastikan bahwa talenta digital yang dihasilkan benar-benar siap bersaing di pasar kerja.
Efisiensi Anggaran dan Adaptasi Teknologi
Keputusan untuk beralih ke pelatihan daring juga merupakan bentuk komitmen Kominfo terhadap efisiensi anggaran. Dengan mengurangi biaya operasional yang terkait dengan pelatihan tatap muka, anggaran dapat dialokasikan untuk program-program lain yang mendukung pengembangan talenta digital. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Kominfo juga melihat pelatihan daring sebagai peluang untuk menjangkau lebih banyak peserta di seluruh Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital, hambatan geografis dapat diatasi dan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan digital dapat diberikan kepada masyarakat di daerah terpencil sekalipun. Ini menunjukkan adaptasi Kominfo terhadap perkembangan teknologi dan komitmen untuk pemerataan akses pendidikan dan pelatihan.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kualitas materi pelatihan dan kemampuan pengajar dalam menyampaikan materi secara efektif melalui platform daring. Kominfo perlu memastikan bahwa platform daring yang digunakan handal dan mudah diakses oleh para peserta. Selain itu, dukungan teknis dan pendampingan yang memadai juga sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Dengan menggabungkan pengalaman masa pandemi dan komitmen terhadap efisiensi, Kominfo berupaya mencetak talenta digital berkualitas tinggi dalam jumlah besar. Strategi ini diharapkan mampu menjawab tantangan digitalisasi di Indonesia dan mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten untuk menghadapi masa depan.