Tahukah Anda? Kementerian UMKM Luncurkan 3 Program Unggulan Akselerasi UMKM NTT
Kementerian UMKM meluncurkan tiga program unggulan untuk akselerasi Program UMKM NTT, bertujuan mentransformasi sektor informal, meningkatkan KUR, dan melibatkan UMKM dalam program gizi.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia secara proaktif meluncurkan tiga program unggulan yang dirancang khusus untuk mengakselerasi pengembangan UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Inisiatif strategis ini bertujuan menciptakan ekosistem kewirausahaan yang lebih terintegrasi dan komprehensif, jauh dari pendekatan parsial atau sektoral yang mungkin terjadi sebelumnya.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, N Riza Damanik, menjelaskan bahwa ketiga program ini akan diimplementasikan dalam kurun waktu empat hingga lima bulan ke depan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi lintas kementerian yang berlangsung di Kupang pada Rabu (6/8).
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM. Dengan fokus pada transformasi, peningkatan akses pembiayaan, dan perluasan pasar, diharapkan UMKM di NTT dapat tumbuh lebih pesat dan berkelanjutan, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Transformasi UMKM dari Informal ke Formal
Program pertama yang diusung Kementerian UMKM adalah percepatan transformasi UMKM di NTT dari sektor informal menuju sektor formal. Langkah ini krusial mengingat sebagian besar pelaku usaha mikro di wilayah tersebut masih beroperasi dalam lingkup informal, yang seringkali membatasi akses mereka terhadap fasilitas dan perlindungan hukum.
Untuk merealisasikan tujuan ini, Kementerian UMKM akan menggelar Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro. Festival ini direncanakan akan dilaksanakan di NTT pada bulan Oktober, setelah sebelumnya sukses diselenggarakan di tiga provinsi lain dari total 18 provinsi yang menjadi target tahun ini.
Festival tersebut akan menyediakan 21 jenis layanan terintegrasi yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Integrasi layanan ini diharapkan dapat mempermudah UMKM di NTT dalam memperoleh berbagai fasilitas penting, termasuk sertifikasi produk, perizinan usaha, dan akses terhadap informasi yang relevan, sehingga mereka dapat beroperasi secara lebih resmi dan terstruktur.
Peningkatan Akses Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Program unggulan kedua berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di NTT. Akses terhadap pembiayaan yang terjangkau merupakan salah satu tantangan utama bagi UMKM, dan KUR hadir sebagai solusi untuk mengatasi kendala tersebut.
Kementerian UMKM secara aktif mendorong reaktivasi Bank NTT agar dapat kembali menyalurkan KUR kepada masyarakat. Koordinasi intensif telah dilakukan dengan Gubernur NTT untuk memastikan layanan KUR ini dapat diaktifkan kembali dan dioptimalkan bagi pelaku usaha di daerah.
Pemerintah menargetkan penambahan 2,3 juta debitur baru KUR pada tahun ini, dengan capaian 1 juta debitur baru pada semester pertama 2025. Angka ini menunjukkan peluang besar bagi UMKM di NTT untuk mendapatkan akses pembiayaan. Oleh karena itu, partisipasi aktif para kepala daerah sangat ditekankan untuk mendorong pemanfaatan KUR yang lebih luas dan efektif, guna mendukung pertumbuhan usaha mikro dan kecil di wilayahnya.
Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Ekosistem Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program ketiga yang diluncurkan adalah perluasan keterlibatan UMKM dalam ekosistem program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini, yang telah diluncurkan oleh Menteri UMKM bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), bertujuan untuk menciptakan pasar baru dan memperluas ekosistem bagi UMKM lokal.
Melalui program MBG, UMKM diajak untuk memenuhi kebutuhan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah. Ini berarti UMKM lokal dapat menjadi pemasok bahan baku atau produk olahan untuk program gizi tersebut, membuka peluang bisnis yang signifikan.
Kementerian UMKM akan menyelenggarakan pelatihan dan proses kurasi bagi UMKM yang berminat, memastikan mereka memenuhi standar kualitas yang diperlukan. Sinergi dengan pemerintah daerah juga akan diperkuat untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi pelaku UMKM lokal dalam mengakses ekosistem ekonomi dari program MBG ini, sehingga UMKM memiliki akses pasar yang lebih pasti dan turut menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.