Pemprov Kalsel Dorong P3DN untuk Peningkatan Ekonomi Lokal
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) gencar mendorong Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk menggairahkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program yang tertuang dalam Inpres Nomor 2 Tahun

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, di Banjarmasin pada Kamis, 24 April. Program ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 yang bertujuan untuk mempercepat penggunaan produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKM).
Program P3DN di Kalsel merupakan bagian dari gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Program ini diimplementasikan dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Syarifuddin menekankan pentingnya transformasi digital dalam pengadaan barang dan jasa, seperti yang diamanatkan dalam Inpres tersebut, dengan mengalihkan proses manual ke sistem elektronik. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan transparansi.
Salah satu target utama program P3DN adalah mengalokasikan minimal 40 persen nilai anggaran belanja barang/jasa untuk produk UMKM dan koperasi dalam negeri. Pemprov Kalsel telah menunjukkan capaian yang signifikan. Berdasarkan data dashboard monitoring Produk Dalam Negeri (PDN) per 31 Desember 2024, realisasi PDN di Kalsel mencapai Rp3,98 triliun atau 94,52 persen pada aplikasi bigbox Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Meskipun demikian, Pemprov Kalsel berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
Seminar dan Talk Show P3DN
Sebagai bagian dari upaya peningkatan P3DN, Pemprov Kalsel menyelenggarakan Seminar dan Talk Show Transformasi Digital untuk Pengadaan Produk Dalam Negeri Melalui E-Katalog Versi 6.0. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur Pasar Digital Pengadaan LKPP RI Yulianto Prihhandoyo, President Director BenQ Indonesia Andryanto C Wijaya, dan perwakilan dari PT Datascrip. Kehadiran para pembicara dari berbagai sektor ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung program P3DN.
Dalam seminar tersebut, dibahas berbagai strategi dan solusi untuk mempercepat adopsi produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Diskusi difokuskan pada pemanfaatan teknologi digital, khususnya E-Katalog Versi 6.0, untuk mempermudah proses pengadaan dan meningkatkan transparansi. Para peserta juga berkesempatan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam implementasi P3DN.
Sekda M. Syarifuddin menegaskan komitmen Pemprov Kalsel dan seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperbaiki tata kelola pengadaan barang dan jasa pemerintah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa program P3DN berjalan efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan.
Dengan adanya komitmen dan kerja sama yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan program P3DN di Kalimantan Selatan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program ini.
Target dan Capaian P3DN Kalsel
Pemprov Kalsel menargetkan minimal 40 persen dari total anggaran belanja barang dan jasa pemerintah dialokasikan untuk produk UMKM dan koperasi dalam negeri. Data dari aplikasi bigbox LKPP menunjukkan bahwa pada 31 Desember 2024, realisasi PDN di Kalsel telah mencapai angka yang cukup mengesankan, yaitu Rp3,98 triliun atau 94,52 persen. Meskipun demikian, Pemprov Kalsel tetap berupaya untuk terus meningkatkan angka tersebut.
Keberhasilan program P3DN di Kalsel tidak terlepas dari peran berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan koperasi. Kerja sama dan kolaborasi yang baik antar stakeholder menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Ke depan, Pemprov Kalsel akan terus berupaya untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi terkait program P3DN kepada masyarakat luas, khususnya para pelaku UMKM dan koperasi. Hal ini bertujuan untuk mendorong partisipasi yang lebih besar dari sektor UMKM dan koperasi dalam program P3DN.
Dengan terus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, diharapkan perekonomian lokal di Kalimantan Selatan dapat semakin berkembang dan masyarakat dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik. Program P3DN menjadi salah satu strategi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M. Syarifuddin, menyatakan, "Kami menyadari pencapaian ini perlu untuk terus ditingkatkan bekerja bersama dan merangkul semua pemangku kebijakan menuju keberhasilan yang lebih tinggi."