27.300 Sapi Impor Siap Masuk Jawa Tengah: Investasi Besar untuk Peternakan Nasional
Jawa Tengah bersiap kedatangan 27.300 sapi impor untuk mendongkrak investasi peternakan, melibatkan investor dalam negeri di Brebes, Blora, dan Boyolali.

Sebanyak 27.300 sapi impor, terdiri dari sapi perah dan pedaging, akan segera masuk ke Jawa Tengah. Program investasi pemerintah pusat ini dijalankan oleh pihak swasta, tanpa melibatkan anggaran APBN maupun APBD. Impor sapi ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan daging dan susu dalam negeri.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah, Ignatius Hariyanta Nugraha, menjelaskan bahwa impor sapi ini merupakan bagian dari program strategis nasional. Investasi tersebut tersebar di tiga daerah di Jawa Tengah, dengan investor yang berbeda. Proses impor masih dalam tahap perizinan dan kajian teknis.
Meskipun sebagian besar sapi akan masuk ke Jawa Tengah, impor ini juga akan menjangkau daerah lain di Indonesia. Pemerintah pusat memberikan kemudahan perizinan bagi investor untuk mendukung program ini. Target kedatangan sapi-sapi tersebut adalah tahun ini, sesuai dengan rencana Kementerian Pertanian.
Investasi Sapi Impor di Tiga Daerah Jawa Tengah
Tiga daerah di Jawa Tengah menjadi tujuan utama investasi peternakan sapi impor ini. Di Kabupaten Brebes, anak perusahaan PT GDA akan mendatangkan 500 sapi perah ke Maribaya. Sementara itu, di Kabupaten Blora, PT LSAJ berencana mengimpor setidaknya 26.000 sapi potong secara bertahap.
Kedua investor tersebut merupakan perusahaan dalam negeri (PMDN). Investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan meningkatkan produksi ternak di Jawa Tengah. Pemerintah daerah akan memberikan dukungan penuh untuk kelancaran proses investasi ini.
Di Kabupaten Boyolali, kerjasama antara koperasi lokal dengan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) akan mendatangkan 800 sapi perah. Kerjasama ini diharapkan dapat memberdayakan peternak lokal dan meningkatkan kualitas susu produksi dalam negeri.
Asal Sapi Impor dan Proses Perizinan
Kepala Bidang Budidaya Disnakkeswan Jateng, drh. Andiningtyas Mula Pertiwi, menjelaskan bahwa sapi-sapi impor tersebut berasal dari berbagai negara, antara lain Selandia Baru, Australia, Amerika, dan Brazil. Saat ini, proses perizinan masih berlangsung.
Disnakkeswan Jateng telah mengeluarkan rekomendasi teknis sebagai landasan bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) untuk menerbitkan izin. Namun, proses perizinan juga melibatkan pemerintah kabupaten, termasuk pengurusan izin lingkungan.
Meskipun proses perizinan masih berjalan, target kedatangan sapi-sapi impor tersebut adalah tahun ini, sesuai dengan rencana Kementerian Pertanian. Proses ini membutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik antar instansi terkait.
Target Impor Sapi Perah Nasional
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, sebelumnya telah menyatakan bahwa sekitar 3.000 sapi perah impor dari Australia telah masuk ke Indonesia. Impor sapi perah juga akan dilakukan dari negara lain, seperti Brazil, Vietnam, Denmark, dan Belanda.
Pemerintah menargetkan impor sekitar 200.000 ekor sapi perah hingga akhir tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri. Pemerintah berkomitmen untuk membantu investor dalam hal perizinan dan penyediaan lahan untuk mendukung keberhasilan program ini.
Program impor sapi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi daging dan susu dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan kesejahteraan peternak di Indonesia. Pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan sektor peternakan.