Estika Tata Tiara Impor Sapi dari Brazil, Sambut Revisi PP dan Target 2 Juta Sapi
PT Estika Tata Tiara (BEEF) akan mengimpor sapi dari Brazil dan Australia untuk memenuhi target pemerintah 2 juta sapi pada 2025 serta mendukung program penjualan daging terjangkau.

PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), perusahaan peternakan di Indonesia, mengumumkan rencana impor sapi dari Brazil dan Australia. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2022 dan upaya mendukung program pemerintah untuk mendatangkan 2 juta sapi pada tahun 2025. Impor sapi dari Brazil dipilih karena iklim tropisnya yang serupa dengan Indonesia, sehingga memudahkan adaptasi sapi. Langkah ini juga sejalan dengan upaya BEEF untuk meningkatkan produksi dan penjualan daging, baik daging segar maupun beku.
Menurut Sekretaris Perusahaan BEEF, Ratna Sari, impor sapi ini memberikan dampak positif bagi perseroan. BEEF baru saja mendatangkan 1.000 sapi dari Australia pada 20 Maret 2025, yang saat ini sedang menjalani masa karantina sebelum memasuki masa penggemukan. Selanjutnya, BEEF berencana mengimpor 1.810 sapi lagi dari Australia, termasuk sapi indukan yang akan dikembangbiakkan di peternakan Subang, Jawa Barat. Perusahaan juga tengah membangun Cold Storage dengan kapasitas 28 ribu ton di Subang untuk mendukung penjualan daging beku yang semakin meningkat.
Penjualan daging beku BEEF pada tahun 2024 mencapai angka Rp4,9 triliun, meningkat signifikan dari Rp611 miliar pada tahun 2023. Dengan adanya fasilitas Cold Storage baru yang terintegrasi dengan peternakan, Rumah Pemotongan Hewan (RPH), dan pabrik pengolahan di Subang seluas 22 hektare, BEEF optimis penjualan akan terus meningkat di tahun 2025. Selain itu, BEEF juga aktif berpartisipasi dalam program pemerintah dengan menjual Daging Kerbau Beku Potongan Paha Depan seharga Rp75.000 per kilogram di berbagai cabang penjualan, termasuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan TNI untuk memperluas distribusi.
Revisi PP dan Strategi Impor Sapi BEEF
Revisi PP Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PP Nomor 4 Tahun 2016 memberikan kemudahan dalam pemasukan ternak dan produk hewan dari luar negeri. Hal ini mendorong BEEF untuk memperluas sumber impor sapi, tidak hanya bergantung pada Australia. Dengan mengimpor dari Brazil, BEEF berharap dapat meningkatkan efisiensi dan keberagaman pasokan sapi. Strategi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan swasembada daging di Indonesia.
Impor sapi dari Brazil dan Australia merupakan bagian dari strategi BEEF untuk memenuhi target produksi dan penjualan. Perusahaan telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung, termasuk Cold Storage baru dan perluasan peternakan. Kolaborasi dengan ID Food, holding BUMN bidang pangan, juga memastikan ketersediaan pasokan daging hingga akhir tahun 2025.
BEEF berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi dan ketersediaan daging di Indonesia. Dengan strategi impor yang terencana dan infrastruktur yang memadai, BEEF optimis dapat berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan daging nasional.
Perusahaan juga menekankan pentingnya menjaga kualitas daging yang dipasarkan. Semua sapi impor akan melalui proses karantina dan penggemukan yang ketat sebelum dipasarkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kualitas daging yang dikonsumsi masyarakat.
Peningkatan Kapasitas dan Distribusi Daging
Pembangunan Cold Storage merupakan langkah strategis BEEF untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan daging beku. Fasilitas ini akan mendukung penjualan daging beku yang terus meningkat dan memastikan ketersediaan daging beku bagi konsumen. Integrasi Cold Storage dengan peternakan, RPH, dan pabrik pengolahan di Subang akan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi.
BEEF juga aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas distribusi daging, termasuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan TNI. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memastikan ketersediaan daging di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan persediaan daging sebanyak 8.000 ton dan kerja sama dengan ID Food, BEEF siap memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun 2025.
Langkah-langkah yang dilakukan BEEF menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah dan memenuhi kebutuhan daging masyarakat Indonesia. Strategi yang terintegrasi, mulai dari impor sapi hingga distribusi, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing BEEF di industri peternakan.
Dengan adanya rencana impor sapi dari Brazil dan Australia, serta pembangunan Cold Storage, BEEF siap menghadapi tantangan dan peluang di industri peternakan Indonesia. Perusahaan optimis dapat terus tumbuh dan berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat.
Perusahaan juga akan terus memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi bisnisnya agar tetap relevan dan kompetitif.