30 Calon Petugas Haji Daerah Sulawesi Tenggara Ikuti Seleksi Kemenag
Kemenag Sulawesi Tenggara menggelar seleksi ketat 30 calon Petugas Haji Daerah (PHD) untuk musim haji 2025, mencari individu berkompeten dan berintegritas tinggi untuk melayani jamaah.
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) baru saja menyelenggarakan seleksi ketat bagi 30 calon Petugas Haji Daerah (PHD) untuk musim haji tahun 1446 H/2025 M. Seleksi ini berlangsung di Kendari pada tanggal 24 Januari 2024 dan menjadi langkah krusial dalam memastikan pelayanan optimal bagi jamaah haji Sultra.
Menurut Asisten Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sultra, Yuni Nurmalawati, rekrutmen PHD sangat penting karena berpengaruh pada manajemen penyelenggaraan ibadah haji. Semua tahapan harus berjalan tepat waktu dan efisien. Seleksi ini bertujuan mendapatkan petugas haji yang kompeten dan berintegritas.
Proses seleksi sendiri meliputi tes kompetensi berbasis komputer (CAT) dan wawancara mendalam untuk menilai kemampuan dan kesesuaian calon PHD dengan bidang tugasnya. Hal ini ditekankan oleh Yuni Nurmalawati sebagai upaya untuk mendapatkan calon petugas yang profesional dan siap melayani jamaah haji dengan optimal.
Untuk memastikan proses rekrutmen yang transparan dan akuntabel, dibutuhkan perencanaan yang matang, analisis beban kerja yang tepat, dan kesempatan yang sama bagi semua peserta. Hal ini disampaikan langsung oleh Yuni Nurmalawati. Dengan demikian, diharapkan terpilih calon petugas yang benar-benar siap bertugas.
Yuni juga berharap seluruh pihak terkait dapat menjaga integritas dan profesionalisme. Peserta yang belum terpilih tahun ini didorong untuk tetap semangat karena masih ada kesempatan di tahun-tahun mendatang. Peluang untuk melayani tamu Allah tetap terbuka luas.
Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Muhammad Saleh, menambahkan bahwa PHD merupakan ujung tombak pelayanan jamaah haji. Mereka akan membantu petugas kloter dalam pelayanan bimbingan ibadah, pelayanan umum, dan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kompetensi dan profesionalisme menjadi hal yang mutlak diperlukan.
Seleksi ini difokuskan untuk mendapatkan individu yang memiliki kompetensi, dedikasi, dan kemampuan memberikan pelayanan maksimal kepada jamaah haji, baik dari segi administrasi, kesehatan, maupun bimbingan ibadah. Menurut Muhammad Saleh, melayani jamaah haji bukan sekadar pekerjaan, melainkan juga ibadah. Ikhlas, tanggung jawab, dan sepenuh hati harus menjadi dasar pengabdian setiap petugas haji.
Proses seleksi, kata Muhammad Saleh, dilakukan secara transparan dan objektif. Semua peserta memiliki kesempatan yang sama, dan hasil seleksi akan mencerminkan kemampuan dan kualifikasi terbaik. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara dan tim penguji atas kerja keras mereka.
Dari 30 peserta seleksi, 23 orang mendaftar layanan umum, lima orang untuk layanan kesehatan, dan dua orang untuk layanan bimbingan ibadah. Seleksi ini diharapkan menghasilkan petugas haji yang amanah, profesional, dan mampu menjalankan tugas dengan baik di Tanah Suci.