31 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Kepulauan Tanimbar, Maluku
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku melaporkan 31 rumah rusak, fasilitas umum terdampak, dan warga luka-luka akibat angin kencang dan gelombang tinggi di Kepulauan Tanimbar serta bencana alam lain di beberapa wilayah Maluku.
![31 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Kepulauan Tanimbar, Maluku](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191542.182-31-rumah-rusak-akibat-angin-kencang-di-kepulauan-tanimbar-maluku-1.jpeg)
Angin kencang menerjang Desa Namtabung, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku, mengakibatkan kerusakan signifikan pada 31 unit rumah warga. Bencana alam yang terjadi pada Selasa, 2 November 2023 ini juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti sekolah dasar dan puskesmas. Selain itu, dua warga dilaporkan mengalami luka-luka dan belasan lainnya mengungsi.
Kerusakan di Kepulauan Tanimbar
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Provinsi Maluku, Sandy Luhulima, menjelaskan rincian kerusakan. Sebanyak 18 rumah mengalami kerusakan berat, sementara 13 lainnya rusak ringan. Satu sekolah dasar dan satu puskesmas juga turut menjadi korban amukan angin kencang dan gelombang tinggi yang disertai hujan lebat. Pusaran angin dari arah laut dipercaya menjadi penyebab utama kerusakan yang cukup parah di Desa Namtabung.
"Hujan lebat yang disertai angin kencang dan gelombang tinggi, bersamaan muncul pusaran angin dari arah laut menerjang wilayah Desa Namtabung, mengakibatkan puluhan rumah, sarana pendidikan, sarana kesehatan mengalami kerusakan dan menimbulkan korban luka," ungkap Sandy Luhulima.
Bencana Lain di Maluku
Tidak hanya di Kepulauan Tanimbar, bencana alam juga melanda beberapa wilayah lain di Maluku. Di Desa Romnus, Kecamatan Waurlabobar, gelombang pasang dan angin kencang merusak talud pengaman pantai. Sementara itu, di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), banjir melanda Desa Taniwel, Kecamatan Taniwel. Hujan lebat selama beberapa hari menyebabkan 78 rumah terendam, mempengaruhi 312 jiwa, dan satu puskesmas ikut terendam.
Di dusun Hato Alang, Desa Waisala, Kabupaten SBB, tanah longsor terjadi akibat hujan lebat dan angin kencang. Longsor ini merusak badan jalan sepanjang 20 meter dan mengganggu akses transportasi. Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan peningkatan volume air dan derasnya arus sungai, yang menyebabkan pengikisan tanah di bawah badan jalan.
Tanggapan Pemerintah
BPBD kabupaten/kota telah melaporkan data kerusakan kepada BPBD Provinsi Maluku, yang selanjutnya meneruskan laporan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, laporan dari Kabupaten Seram Bagian Timur dan Maluku Tengah, yang juga terdampak bencana, belum diterima oleh pihak provinsi. Proses penanganan bencana dan pemulihan infrastruktur masih terus berlangsung, dengan BPBD dan instansi terkait bekerja sama untuk membantu para korban dan memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di wilayah rawan bencana seperti Maluku. Pencegahan dini dan sistem peringatan dini yang efektif sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak kerusakan dan korban jiwa di masa mendatang. Semoga bantuan segera tersalurkan kepada warga terdampak dan proses pemulihan berjalan lancar.