512 Pesantren Jadi Pilot Program Pesantren Ramah Anak Kemenag
Kementerian Agama menetapkan 512 pesantren sebagai pilot program Pesantren Ramah Anak untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung tumbuh kembang santri.

Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan 512 pesantren sebagai pilot program Pesantren Ramah Anak. Program ini diresmikan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1541 Tahun 2025 dan diharapkan menjadi model bagi pesantren lain di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan optimal para santri.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menjelaskan bahwa program ini merupakan komitmen nyata Kemenag dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan santri. Program ini akan memberikan pendampingan, pemantauan, dan evaluasi kepada pesantren terpilih untuk memastikan implementasi konsep Pesantren Ramah Anak berjalan secara optimal. Hal ini sejalan dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 91 Tahun 2025 tentang Peta Jalan Program Pengembangan Pesantren Ramah Anak.
Program ini juga merupakan tindak lanjut konkret dari KMA Nomor 91 Tahun 2025. KMA tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh pesantren di Indonesia menjadi tempat yang aman, mendukung tumbuh kembang santri, dan melindungi hak-hak anak. Dengan demikian, program pilot ini menjadi langkah awal yang krusial dalam mewujudkan visi tersebut di seluruh Indonesia.
Langkah Strategis Menuju Pesantren Ramah Anak
Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said, menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan keberhasilan program ini. "Program Pesantren Ramah Anak tidak bisa dijalankan oleh Kementerian Agama saja. Kerja sama lintas kementerian dan lembaga sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan implementasinya," tegas Basnang. Kolaborasi ini akan memperkuat sinergi dan memastikan efektivitas program di lapangan.
Kasubdit Pesantren Salafiyah dan Pengkajian Kitab Kuning sekaligus Ketua Satgas Pesantren Ramah Anak, Yusi Damayanti, menambahkan bahwa Kemenag telah menyusun peta jalan program pengembangan Pesantren Ramah Anak yang akan diimplementasikan secara bertahap di seluruh Indonesia. "Piloting 512 pesantren ini menjadi langkah awal yang strategis dalam mengarusutamakan kebijakan Pesantren Ramah Anak," ujar Yusi. Tahapan ini akan memberikan data dan pengalaman berharga untuk pengembangan program di masa mendatang.
Program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perlindungan anak dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi hingga pemenuhan hak-hak anak akan pendidikan, kesehatan, dan perlindungan. Dengan melibatkan 512 pesantren sebagai pilot project, Kemenag berharap dapat mengumpulkan data dan pengalaman yang berharga untuk penyempurnaan program dan implementasi di seluruh Indonesia.
Kolaborasi dan Implementasi Bertahap
Kemenag menyadari bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait akan terus ditingkatkan. Selain itu, implementasi program akan dilakukan secara bertahap dan terukur untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program.
Proses monitoring dan evaluasi yang ketat akan dilakukan secara berkala untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang diharapkan. Umpan balik dari pesantren yang terlibat dalam program pilot ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyempurnaan program ke depannya. Harapannya, program ini dapat menjadi contoh bagi pesantren lain dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih ramah dan melindungi anak.
Dengan adanya program ini, diharapkan Indonesia dapat semakin maju dalam melindungi hak-hak anak dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi tumbuh kembangnya generasi muda. Kemenag berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan pesantren sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh santri.
Keberhasilan program ini akan menjadi tolak ukur bagi pengembangan program serupa di masa mendatang dan akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan pesantren di Indonesia. Kemenag berharap program ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak.