5.317 Calon Polisi Jateng Teken Pakta Integritas: Wujudkan Seleksi Bersih dan Transparan
Sebanyak 5.317 calon anggota polisi di Jawa Tengah menandatangani pakta integritas, berkomitmen pada seleksi penerimaan Polri yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.

Sebanyak 5.317 calon polisi di Jawa Tengah resmi menandatangani pakta integritas pada Jumat (7/3) di Semarang. Penandatanganan ini melibatkan peserta dari berbagai jalur penerimaan, termasuk Akademi Kepolisian Semarang, serta calon bintara dan tamtama Polri. Langkah ini menandai komitmen Polda Jawa Tengah untuk memastikan proses seleksi yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis, melibatkan peserta, panitia, dan orang tua calon anggota.
Penandatanganan pakta integritas ini diawasi ketat oleh seluruh pihak terkait. Hal ini dilakukan untuk mencegah segala bentuk kecurangan dan memastikan proses seleksi berjalan sesuai aturan. Kombes Pol. Yohanes Ragil, Kepala Biro SDM Polda Jawa Tengah, menekankan pentingnya pengawasan dan pelaporan jika ditemukan indikasi kecurangan. "Bila menemukan adanya indikasi kecurangan, bisa segera melapor agar dapat diproses," tegasnya.
Proses seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2025 ini juga ditegaskan tidak dipungut biaya. Polda Jawa Tengah memberikan peringatan keras kepada peserta untuk tidak mempercayai pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dengan meminta imbalan tertentu. Hal ini bertujuan untuk mencegah praktik korupsi dan memastikan keadilan dalam proses seleksi.
Komitmen Bersama untuk Seleksi yang Bersih
Pakta integritas yang ditandatangani oleh 5.317 calon polisi ini merupakan bentuk komitmen nyata dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses seleksi. Tidak hanya peserta, namun juga anggota panitia Seleksi Penerimaan Anggota Polri Terpadu Tahun 2025 turut menandatangani pakta integritas tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan Polda Jawa Tengah dalam menciptakan proses seleksi yang bebas dari intervensi dan kecurangan.
Dengan adanya pakta integritas ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses seleksi penerimaan anggota Polri. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam menciptakan proses seleksi yang adil dan objektif. Semua tahapan seleksi akan diawasi secara ketat untuk memastikan tidak ada penyimpangan yang terjadi.
Polda Jawa Tengah juga membuka saluran pelaporan bagi masyarakat yang mengetahui adanya indikasi kecurangan dalam proses seleksi. Hal ini menunjukkan komitmen Polda Jawa Tengah untuk menindak tegas segala bentuk pelanggaran dan menjaga integritas proses seleksi.
Transparansi dan Akuntabilitas: Pilar Utama Seleksi Polri
Proses seleksi yang transparan dan akuntabel merupakan kunci utama dalam menciptakan institusi kepolisian yang profesional dan dipercaya masyarakat. Dengan adanya pakta integritas ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya praktik-praktik koruptif dan memastikan bahwa calon polisi yang terpilih merupakan individu yang berkualitas dan berintegritas.
Pentingnya pengawasan dari berbagai pihak, termasuk orang tua calon polisi, juga ditekankan. Partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan akan memperkuat komitmen untuk menciptakan proses seleksi yang bersih dan transparan. Hal ini akan memastikan bahwa hanya calon polisi yang memenuhi syarat dan berintegritas yang dapat diterima.
Dengan jumlah peserta seleksi yang cukup besar, yaitu 5.317 calon, penandatanganan pakta integritas ini menjadi langkah penting dalam memastikan kualitas dan integritas calon anggota Polri di Jawa Tengah. Komitmen ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam melaksanakan seleksi penerimaan anggota Polri.
Polda Jawa Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas seleksi penerimaan anggota Polri. Langkah-langkah yang diambil, termasuk penandatanganan pakta integritas, menunjukkan keseriusan dalam menciptakan proses seleksi yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Hal ini akan menghasilkan anggota Polri yang profesional dan dapat diandalkan oleh masyarakat.
Langkah Antisipatif Cegah Kecurangan
Sebagai langkah antisipatif untuk mencegah kecurangan, Polda Jawa Tengah secara tegas menyatakan bahwa seleksi penerimaan polisi tidak dipungut biaya. Peserta diminta untuk tidak percaya jika ada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu. Laporan dari masyarakat juga sangat diharapkan untuk memastikan proses seleksi berjalan dengan lancar dan bersih dari praktik-praktik yang tidak terpuji.
Dengan komitmen bersama dari seluruh pihak yang terlibat, diharapkan proses seleksi penerimaan anggota Polri di Jawa Tengah dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan calon-calon polisi yang berkualitas dan berintegritas tinggi. Hal ini akan memperkuat citra Polri di mata masyarakat dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.