54 Bencana di Jateng Sebulan Terakhir, Imbauan Waspada Diperkuat
Dalam sebulan terakhir, 54 bencana alam melanda Jawa Tengah, menewaskan 27 orang; Pj. Gubernur mengimbau kewaspadaan dan pemantauan cuaca dari BMKG.
![54 Bencana di Jateng Sebulan Terakhir, Imbauan Waspada Diperkuat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000205.410-54-bencana-di-jateng-sebulan-terakhir-imbauan-waspada-diperkuat-1.jpg)
Bencana alam menerjang Jawa Tengah dalam sebulan terakhir. Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, melaporkan setidaknya terjadi 54 kejadian bencana mulai 1 Januari hingga 2 Februari 2025. Angka ini meliputi berbagai jenis bencana, mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materiil.
Rincian bencana yang terjadi cukup beragam. Data yang disampaikan menunjukkan 40 kejadian banjir, 6 tanah longsor, 5 cuaca ekstrem, dan 3 kebakaran bangunan. Bencana ini tersebar di berbagai wilayah Jawa Tengah, dengan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat.
Korban jiwa akibat bencana alam ini mencapai 27 orang. Sebanyak 25 korban meninggal dunia berasal dari Kabupaten Pekalongan, sementara sisanya masing-masing satu korban dari Kabupaten Brebes dan Kendal. Pj. Gubernur menyampaikan turut berduka cita dan mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban.
Penyebab utama bencana ini tak lain adalah curah hujan tinggi yang melanda Jawa Tengah beberapa pekan terakhir. BMKG memprediksi intensitas hujan menengah hingga tinggi akan berlanjut di beberapa wilayah Jawa Tengah, bahkan puncaknya diprediksi terjadi pada Februari hingga Maret 2025.
Antisipasi bencana menjadi hal krusial. Pj. Gubernur Nana Sudjana telah beberapa kali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia juga menekankan pentingnya pemantauan informasi cuaca dari BMKG bagi seluruh kepala daerah, hingga tingkat desa.
Langkah konkret juga disampaikan, terutama bagi masyarakat di daerah rawan longsor. Mereka diimbau untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman hingga kondisi cuaca membaik. Hal ini dilakukan sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa.
Doa bersama juga dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan harapan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan 'Jateng Bersholawat' pada 3 Februari 2025, yang juga digunakan sebagai momentum untuk mendoakan keselamatan dan meminta perlindungan dari bencana alam lebih lanjut.
Kegiatan Jateng Bersholawat dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, perwakilan Forkopimda Jateng, tokoh agama, dan ribuan masyarakat. Acara ini menjadi bukti keprihatinan dan solidaritas masyarakat Jawa Tengah dalam menghadapi bencana alam yang melanda.