63 UMKM Jambi Perkuat Ekonomi Syariah di Siginjai 2025
Bank Indonesia (BI) Jambi melibatkan 63 UMKM dalam Siginjai 2025 untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah, mempromosikan produk lokal berkualitas, dan menargetkan transaksi ratusan juta rupiah.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di daerah dengan melibatkan 63 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini berlangsung dalam rangkaian acara Semarak Ekonomi dan Keuangan Syariah Negeri Jambi (Siginjai) 2025 yang digelar dari tanggal 30 April hingga 4 Mei 2025. Langkah ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan penjualan produk UMKM syariah.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi, Warsono, menjelaskan bahwa Siginjai 2025 menjadi platform bagi UMKM syariah untuk mempromosikan produk-produk unggulan mereka. "BI berupaya mengambil peran untuk ekonomi daerah melalui UMKM mendorong keuangan syariah," ujar Warsono dalam keterangannya di Jambi, Rabu (30/4).
Partisipasi aktif 63 UMKM ini mencakup berbagai sektor, menunjukkan komitmen BI dalam mengembangkan ekonomi syariah secara menyeluruh. Dengan adanya dukungan dari BI, para pelaku UMKM ini memiliki kesempatan untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan mereka.
Puluhan UMKM Ikuti Siginjai 2025
Sebanyak 63 UMKM terpilih berpartisipasi dalam Siginjai 2025, dengan rincian 29 UMKM di sektor kuliner, 17 UMKM di sektor fesyen, 10 UMKM di sektor kriya, dan 7 UMKM di sektor kopi. Keikutsertaan UMKM ini bukan tanpa seleksi. BI telah melakukan kurasi ketat untuk memastikan kualitas produk yang ditawarkan, sehingga layak dipromosikan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kopi Jambi menjadi salah satu komoditas unggulan yang dipromosikan dalam acara ini. BI menyediakan ruang khusus untuk memamerkan berbagai jenis kopi Jambi, seperti robusta, arabika, dan liberica. Hal ini menunjukkan komitmen BI dalam mendukung pengembangan komoditas unggulan daerah.
Tidak hanya itu, BI juga memastikan bahwa seluruh UMKM yang terlibat telah memiliki sertifikat halal. Hal ini penting untuk menjamin kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Target Transaksi Ratusan Juta Rupiah
BI menargetkan transaksi penjualan UMKM yang terlibat dalam Siginjai 2025 mencapai ratusan juta rupiah selama periode acara berlangsung. Namun, monitoring dan pendampingan tidak berhenti setelah acara berakhir. BI berkomitmen untuk terus memantau perkembangan penjualan UMKM tersebut untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka.
"Namun tidak dalam agenda ini saja, kami juga akan pantau terus perkembangan penjualan UMKM ini setelah agenda berlangsung," tambah Warsono.
Dengan adanya dukungan dan fasilitasi dari BI, diharapkan para pelaku UMKM syariah di Jambi dapat meningkatkan daya saing dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. Siginjai 2025 menjadi bukti nyata komitmen BI dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Jambi, memberdayakan UMKM lokal, dan meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar nasional dan internasional.