GKN Kalsel Ajak UMKM Kalsel Tembus Pasar Internasional Lewat Kurasi BI
GKN Kalsel mendorong UMKM Kalimantan Selatan untuk mengikuti program kurasi Bank Indonesia guna meningkatkan kualitas produk dan menembus pasar internasional, menekankan pentingnya legalitas usaha.

Banjarmasin, 25 Maret 2024 (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Kewirausahaan Nasional Kalimantan Selatan (GKN Kalsel) mengajak para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan untuk berpartisipasi dalam program kurasi yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) setempat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas produk UMKM Kalsel agar mampu bersaing dan menembus pasar internasional. Inisiatif ini diluncurkan sebagai upaya untuk memberdayakan UMKM lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Ketua DPD GKN Kalsel, Siti Isnaniah Haryani, dalam keterangannya di Banjarbaru pada Selasa, menekankan pentingnya persiapan yang matang bagi para pelaku UMKM. "Kurasi BI tahun ini kembali terbuka untuk seluruh UMKM di Kalsel," ujarnya. "Kami mengimbau agar para anggota GKN Kalsel dan pelaku UMKM lainnya segera mempersiapkan diri, terutama dalam melengkapi legalitas usaha mereka." Beliau juga menambahkan bahwa kesiapan ini krusial tidak hanya untuk pasar lokal dan nasional, tetapi juga untuk pasar global yang kompetitif.
Menurut Ibu Isnaniah, legalitas usaha merupakan kunci utama daya saing UMKM di kancah internasional. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perizinan hingga perlindungan kekayaan intelektual. Persiapan yang matang akan meningkatkan peluang UMKM untuk berhasil dalam program kurasi dan selanjutnya menembus pasar internasional.
Legalitas Usaha: Kunci Sukses UMKM Kalsel di Pasar Internasional
Salah satu poin penting yang diutarakan oleh Ketua DPD GKN Kalsel adalah pentingnya legalitas usaha bagi UMKM. "Minimal, UMKM harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB)," jelas Ibu Isnaniah. "Untuk produk makanan, wajib memiliki sertifikasi halal, PIRT, dan HAKI. Begitu pula dengan produk kriya dan fesyen, perlindungan hak kekayaan intelektual sangat penting." Persyaratan ini mencerminkan standar internasional yang harus dipenuhi oleh UMKM agar produknya dapat diterima di pasar global.
Lebih lanjut, Ibu Isnaniah menjelaskan bahwa jumlah anggota GKN Kalsel terus meningkat, dengan lebih dari 4.000 UMKM tergabung dalam komunitas ini. Namun, hanya sekitar 2.000 UMKM yang terdata aktif. Hal ini menunjukkan potensi besar yang masih perlu digali dan dikembangkan untuk meningkatkan partisipasi UMKM Kalsel dalam program-program pengembangan usaha.
Pengalaman dari kurasi BI sebelumnya menunjukkan bahwa banyak anggota GKN Kalsel yang berhasil lolos seleksi. Namun, tantangan terbesar bukan hanya sekedar lolos kurasi, melainkan kesiapan UMKM dalam memenuhi standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pendampingan dan pembinaan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberhasilan UMKM Kalsel dalam jangka panjang.
Dukungan GKN Kalsel untuk UMKM Kalsel
GKN Kalsel berperan aktif dalam mendorong UMKM Kalsel untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saingnya. "Oleh karena itu, kami terus mendorong UMKM agar tidak hanya menampilkan produk mereka dalam proses kurasi, tetapi juga benar-benar siap mengikuti pembinaan lanjutan agar bisa berkembang lebih jauh," terang Ibu Isnaniah. Komitmen ini menunjukkan keseriusan GKN Kalsel dalam memberdayakan UMKM Kalsel.
Ibu Isnaniah berharap agar semakin banyak UMKM di Kalsel yang berpartisipasi dalam program kurasi BI. "Kami ingin UMKM kita naik kelas, mampu menembus pasar dunia tanpa kehilangan ciri khas dan potensi daerah yang kita miliki," tegasnya. Harapan ini mencerminkan cita-cita untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan UMKM Kalsel.
Partisipasi aktif dalam program kurasi BI dan dukungan dari GKN Kalsel diharapkan dapat membantu UMKM Kalsel untuk meningkatkan kualitas produk, memenuhi standar internasional, dan akhirnya menembus pasar internasional. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan para pelaku UMKM.
Ke depan, kolaborasi antara GKN Kalsel, Bank Indonesia, dan UMKM Kalsel diharapkan semakin kuat untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM Kalsel di pasar global. Dengan demikian, UMKM Kalsel dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional dan internasional.